Dari Keterbatasan Menuju Keberhasilan, Transformasi Pengelolaan Sampah di Indonesia

Hasil RDF
Sumber :
  • ist

Jakarta, VIVA – \Pengelolaan sampah selalu menjadi masalah yang rumit di banyak daerah. Proses pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan sampah seringkali menemui berbagai hambatan, mulai dari keterbatasan infrastruktur hingga rendahnya kesadaran masyarakat. Di banyak tempat, sampah masih dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang sering kali menimbulkan masalah baru, seperti pencemaran lingkungan dan resistensi warga sekitar.

PNBP Rawan Dijadikan Bancakan, Pakar IPB Desak Pemerintah Cabut Peraturan Menteri Lingkungan

Mengandalkan TPA sebagai solusi utama pengelolaan sampah tak hanya membebani lingkungan, tetapi juga tidak menawarkan solusi jangka panjang. Sebagian besar TPA di Indonesia sudah mencapai kapasitas maksimum, menyebabkan bencana lingkungan dan krisis kesehatan. Situasi ini diperparah oleh kurangnya inovasi teknologi yang mampu menangani volume sampah yang terus meningkat. Scroll lebih lanjut ya.

Kabupaten Banyumas, seperti banyak daerah lainnya, pernah menghadapi masalah serupa. Sebelum adanya intervensi, Banyumas mengandalkan TPA dengan sistem kumpul-angkut-buang, yang ternyata tidak lagi memadai ketika TPA ditutup oleh warga akibat bencana. Dalam kondisi genting inilah, muncul dorongan untuk mencari solusi alternatif yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Menteri Lingkungan Hidup Ajak Pemerintah Daerah Tuntaskan Permasalahan Sampah

Pengelolaan Sampah

Photo :
  • ist

Seperti yang dilakukan Waste to Wealth, di bawah PT Makmur Radhika Terdepan, menjadi jawaban atas tantangan pengolahan sampah di Banyumas. Perusahaan ini berhasil mengubah keterbatasan menjadi peluang dengan mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang inovatif. Namun, perjalanan menuju keberhasilan ini tidaklah mudah. Hal ini juga disampaikan oleh Merakarno Rahusna Taruno, pemimpin Waste to Wealth, menciptakan mesin pengolah sampah yang efisien membutuhkan waktu bertahun-tahun serta ribuan uji coba.

Bea Cukai: Operasi Thunder dan Demeter 2024 untuk Lindungi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Sebelum hadirnya teknologi dari Waste to Wealth, pengolahan sampah di Banyumas dilakukan secara manual, yang tidak hanya memakan waktu tetapi juga tidak efisien. Keterbatasan tenaga manusia dan minimnya dukungan teknologi menyebabkan pengolahan sampah menjadi pekerjaan yang melelahkan dan kurang optimal. Inilah yang mendorong Waste to Wealth untuk menghadirkan solusi berbasis teknologi yang mampu mengubah sampah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti paving block dan bahan bakar alternatif.

Pandawara Datangi Pantai Labuhan Haji yang Dipenuhi Sampah Sebagai Destinasi Ke-

Photo :
  • Tangkapan Layar Tiktok @pandawaragroup

Keberhasilan Banyumas dalam mengatasi masalah sampah hingga diakui sebagai kabupaten dengan pengelolaan sampah terbaik di Asia Tenggara tidak terjadi dalam semalam. Ini adalah hasil dari dedikasi, inovasi, dan kerja keras berbagai pihak, termasuk Waste to Wealth yang berperan penting dalam transformasi ini.

Namun, kisah sukses ini tidak seharusnya menjadi akhir dari perjuangan. Tantangan dalam pengelolaan sampah masih ada, dan diperlukan upaya kolaboratif yang lebih luas untuk mereplikasi model Banyumas di daerah lain. Teknologi yang dikembangkan oleh Waste to Wealth sudah terbukti mampu mengatasi masalah yang ada, tetapi keberhasilan ini hanya bisa tercapai jika ada dukungan penuh dari pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta.

“Kita akan menginstalisasikan sistem ini lengkap dan sudah fully automatic sehingga Pemda atau Daerah dapat duduk manis dan selesai persoalan sampahnya. Seluruh produk teknologi pengolahan sampah Waste to Wealth PT Makmur Radhika Terdepan dapat diakses menggunakan e-katalog LKPP,” kata Husna.
 

Ilustrasi Anak Senang Bermain

Tips Ajarkan Anak Peduli pada Lingkungan, Bisa Sambil Kenalkan Keberagaman Habitat Dunia

Di tempat ini, anak-anak diajak untuk mengenal dunia melalui konsep habitat, mulai dari Forest (hutan), Ocean (laut), Polar (kutub), hingga Desert (gurun).

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2024