7 Kebiasaan Sehari-hari untuk Bangun Kekayaan, Nomor 6 Sering Disepelekan

Ilustrasi wanita sukses/kaya.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

Jakarta, VIVA – Membangun kekayaan tidak hanya tentang mengumpulkan pundi-pundi rupiah, tetapi juga tentang mengembangkan kebiasaan yang mendukung pertumbuhan finansial jangka panjang. Ya, jarang disadari, bahwa ada beberapa kebiasaan sederhana yang ternyata berguna untuk kehidupan finansial di masa mendatang.

Bahaya dan Dampak Judi Online: Ancaman Tersembunyi yang Mengancam Masyarakat

Kebiasaan-kebiasaan ini bukanlah cara agar cepat kaya dengan instan, melainkan membangun kebiasaan untuk kondisi finansial yang sehat. Bila diterapkan secara konsisten, maka hasilnya akan terasa di masa depan, bahkan saat memasuki usia pensiun.

Melansir dari New Trade RU, beberapa kebiasaan di bawah ini bisa membantu membangun kekayaan dan kesejahteraan secara bertahap. Apa saja sih?

Ngontrak atau KPR? Pilihan Terbaik Beli Rumah untuk Generasi Z di Indonesia

7 Kebiasaan untuk Membangun Kekayaan

Ilustrasi orang kaya belanja.

Photo :
  • Pexels/freestocks.org
Ingin Investasi Tanpa Ribet? Inilah Mengapa Emas Digital Cocok untuk Masa Depan Perempuan!

1. Buat Anggaran

Di urutan pertama, adalah membuat anggaran setiap kali mendapatkan pemasukan. Ini adalah salah satu aspek finansial yang paling mendasar namun sering diabaikan. Padahal, membuat anggaran dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pendapatan dan pengeluaran Anda, sehingga membantu Anda mengalokasikan sumber daya secara efektif.

Membuat anggaran juga mengidentifikasi area yang dapat Anda kurangi untuk mengalihkan dana ke aktivitas membangun kekayaan. Lacak pembayaran bulanan Anda, kategorikan dari yang paling penting hingga ke yang kurang atau tidak penting. Ini membantu Anda untuk mengurangi kebiasaan berbelanja secara impulsif.

2. Kurangi Kredit yang Tak Perlu

Memiliki "utang buruk" seperti penggunaan kartu kredit secara konsumtif hingga pinjaman online (pinjol), membuat Anda terhambat dalam membangun kekayaan. Tak jarang, kredit atau utang yang berlebihan, membuat Anda merasakan stres, kecemasan yang berujung berpotensi menyebabkan pengambilan keputusan keuangan yang buruk.

Demi mengatasi ini, fokuslah pada pelunasan utang berbunga tinggi terlebih dahulu. Pertimbangkan untuk menggunakan metode bola salju utang atau melunasi utang terkecil terlebih dahulu, atau metode longsoran utang alias melunasi utang berbunga tertinggi terlebih dahulu. Kuncinya adalah berhenti mengakumulasi utang baru sambil secara agresif melunasi kredit Anda. 

3. Rutin Menabung

Tabungan yang tidak memadai merupakan hambatan signifikan dalam membangun kekayaan. Tanpa dana darurat dan tabungan yang konsisten, Anda rentan terhadap kemunduran finansial yang dapat menggagalkan upaya membangun kekayaan Anda.

Sarannya, yaitu upayakan menabung 20 persen ​​dari pendapatan Anda dan sediakan dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan. Anda dapat menjadikan menabung sebagai prioritas dengan cara otomatiskan proses tersebut dengan mengatur transfer dari rekening giro ke rekening tabungan Anda pada hari gajian.

4. Punya Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Perencanaan keuangan jangka panjang melibatkan penetapan tujuan untuk peristiwa penting dalam hidup dan pengembangan strategi untuk mencapainya. Misalnya, menikah, memiliki anak, mempunyai rumah, atau pensiun.

Salah satu alat yang ampuh dalam perencanaan jangka panjang adalah bunga majemuk . Mulai menabung dan berinvestasi sejak dini, bahkan dalam jumlah kecil, dapat menghasilkan pertumbuhan yang substansial seiring berjalannya waktu.

5. Mengurangi Pembelian Impulsif

Dalam masyarakat yang berorientasi pada konsumerisme saat ini, pembelian impulsif telah menjadi semakin umum dan dapat secara serius merusak upaya membangun kekayaan. Meskipun pembelian impulsif sesekali mungkin tampak tidak berbahaya, namun efek kumulatifnya dapat sangat besar, sehingga bisa mengurangi jumlah yang tersedia untuk ditabung dan diinvestasikan.

6. Berinvestasi dengan Pengembangan Diri

Banyak orang mengabaikan pentingnya berinvestasi pada aset mereka yang paling berharga, yaitu diri mereka sendiri. Kemampuan Anda untuk memperoleh penghasilan tentu sangat penting dalam membangun kekayaan. Berinvestasi dalam pertumbuhan pribadi tidak selalu memerlukan pengeluaran finansial yang signifikan.

Manfaatkan kursus daring, webinar, buku, dan podcast. Fokus pada pengembangan keterampilan yang banyak diminati di industri Anda atau melengkapi keahlian Anda saat ini. Pertimbangkan untuk menyisihkan anggaran khusus untuk pengembangan pribadi setiap tahun, perlakukan itu sebagai investasi dalam potensi penghasilan Anda di masa depan.

7. Fokus dengan Pertumbuhan Finansial Jangka Panjang

Memprioritaskan keuntungan finansial jangka pendek dapat menghambat akumulasi kekayaan secara signifikan. Misalnya, mengejar skema cepat kaya, membuat keputusan investasi berdasarkan fluktuasi pasar jangka pendek, atau melakukan pembelian besar-besaran atas barang-barang yang tidak Anda butuhkan.

Meskipun tidak ada yang salah dengan menikmati hasil kerja keras Anda, memprioritaskan keuntungan jangka pendek secara konsisten dapat merugikan. Dalam investasi dan perdagangan, pendekatan jangka panjang, sabar, dan sistematis biasanya menghasilkan hasil yang lebih baik daripada sering "berjudi" atau mempertaruhkan terlalu banyak modal pada satu investasi atau perdagangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya