Konsep Menabung Pangkal Kaya Dianggap Salah, Ustaz Khalid Basalamah: Itu Kapitalis!

Ustaz Khalid Basalamah
Sumber :
  • Youtube KHB

VIVA Lifestyle – Sejak kecil, kita sudah diajarkan untuk menyisihkan sebagian uang untuk menabung. Dengan menabung, diharapkan uang tersebut bisa digunakan di masa depan baik untuk kebutuhan mendesak bahkan investasi. 

Menag Nasaruddin Umar: Seribu Hektar di PIK Tak Ada Suara Azan

Dari situ lah muncul peribahasa menabung pangkal kaya. Dengan menyisihkan uang sedikit demi sedikit, diharapkan akan terus bertambah banyak, sehingga kekayaan bukan tidak mungkin akan lebih mudah diraih. Benarkah? Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

Namun, pendakwah kenamaan, Ustaz Khalid Basalamah menentang konsep tersebut. Menurutnya, peribahasa itu sangat tidak sesuai dengan apa yang diajarkan dalam agama Islam

Indeks Menabung Konsumen Turun : Tips Menabung di Tengah Godaan Belanja Online.

Ilustrasi menabung

Photo :
  • Pixabay

Ustaz Khalid menjelaskan, pangkal kaya itu bukan menabung, melainkan sedekah. Sehingga, konsep yang sudah terlanjur mendarah daging pada kebanyakan orang Indonesia ini, menurut beliau harus diperbaiki. 

Prabowo Akui Belum Puas Manfaatkan Pasar 8 Negara Berpenduduk Muslim

"Pangkal kaya itu adalah sedekah, bukan pangkal kaya itu menabung. Ini perlu diperbaiki,” ujar Ustaz Khalid Basalamah dalam potongan video yang diunggah di Instagram @salaf_feed, dikutip VIVA, Kamis 18 Juli 2024. 

Bukan ajaran Islam, Ustaz Khalid mengungkap, pandangan menabung pangkal kaya merupakan prinsip kapitalis. Beliau pun menyayangkan karena banyak Muslim yang percaya dan menerapkan konsep tersebut. 

"Karena ada prinsip kapitalis yang mengatakan menabung pangkal kaya dan ini orang Islam banyak yang pakai konsepnya,” tuturnya. 

"Terus dapat gaji nabung. Dan orang kalau sudah menabung, mudah gak untuk ngeluarin? Susah, karena dia targetnya menabung. Dari sejuta kapan 10 juta, 10 juta kapan 100 juta, 100 juta kapan 1 miliar,” tambahnya.

Kembali pada fitrah manusia itu sendiri, Ustaz Khalid mengungkapkan hal itu disebabkan karena memang pada dasarnya manusia tidak akan pernah merasa puas. 

"Manusia gak bisa kenyang, gak bisa puas. Kata Nabi SAW, manusia tidak akan puas sampai tanah kuburan dimasukkan di mulutnya. Gak bisa,” pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya