Ustadz Yazid Meninggal Dunia, Sebelumnya Pernah Berceramah Nasihat Terbaik Adalah Kematian

Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Sumber :
  • Instagram @ust.yazid

Bogor – Penceramah sekaligus tokoh Salafi Indonesia ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 11 Juli 2024,

PBB Sebut Warga Gaza Utara Hadapi Risiko Kematian akibat Penyakit dan Kelaparan

Berdasarkan keterangan yang diterima, ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas meninggal dunia di Bogor di jalan Tasmania V Komp. Tasmania, Bogor, Jawa Barat, rencananya almarhum akan dimakamkan di Bogor.

Sebelum meninggal, Yazid diketahui sempat mengalami penurunan kesehatan pada saat berada di Makkah, akhirnya ia kembali ke Indonesia dan menghembuskan napas terakhirnya.

BNPB Sebut Ada 1 Korban Tewas Imbas Letusan Gunung Lewotobi Belum Dievakuasi, Ini Sebabnya

Dilansir dari akun YouTube Pejuang Salaf, Yazid pernah berguru kepada ulama besar dari Makkah Muhammad bin Shalih al-Utsaimi, ia merupakan ulama yang menjadi rujukan banyak orang.

Ia juga dikenal sebagai penulis yang karyanya berkontribusi pada pemahaman islam di Indonesia, Yazid sendiri membina pondok pesantren Minhajus Sunnah di kawasan Dramaga, Bogor.

Korban Tewas Akibat Letusan Gunung Lewotobi Jadi 10 Orang

Selain itu, Yazid dikabarkan menguasai kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar yang pada saat itu diklaim, hanya sedikit orang yang mampu menguasai kitab tersebut.

Sebelum meninggal dunia,  ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas pernah berceramah mengenai nasihat terbaik adalah kematian.

"Nasihat yang paling baik ya kematian, yang paling besar nasihat kematian," kata Yazid dalam ceramahnya yang dikutip akun YouTube RodjaTV.

Ia pun mengingatkan jika setiap ada kematian, hal tersebut menjadi sebuah pengingat dan pelajaran.

"Para ulama menyebutkan, 'Al-maut budan,' yang artinya kematian adalah pelajaran. Kita dinasihati oleh banyak orang di sekitar kita yang meninggal. Kehadiran orang yang meninggal di depan kita seharusnya menjadi ibrah (pelajaran) yang mendalam," jelas Yazid dalam ceramahnya.

"Sahabat Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu diriwayatkan oleh Imam Muslim pernah berkata, "As-sa'id man itta'iza bighairihi," orang yang bahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari orang lain," lanjutnya.

Sehingga, dalam ceramahnya, jika melihat tetangga, teman, atau orang lain yang meninggal dunia seharusnya menjadi nasihat bagi kita untuk bertaubat kepada Allah, kembali kepada-Nya dan menjalani perintah Allah dan menjauhi larangannya.

"Kita tidak pernah tahu kapan akhir kehidupan seseorang, maka dari itu, selama kita masih diberi waktu oleh Allah untuk bisa ke masjid, mengaji, menuntut ilmu, dan melakukan kebajikan lainnya, kita harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dan menjauhi perbuatan dosa serta maksiat," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya