Kisah Mualaf Tom Facchine, Seorang Atheis yang Kini Jadi Imam Masjid Gara-gara Suara Adzan

Kisah Mualaf Tom Facchine
Sumber :
  • Youtube Towards Eternity Indonesia

VIVA Lifestyle  – Kisah inspiratif Tom Facchine, seorang atheis yang memeluk Islam dan kini menjadi imam masjid di Amerika. Perjalanannya menuju Islam penuh dengan lika-liku, namun keteguhan hatinya untuk mencari kebenaran membawanya ke dalam agama Islam.

5 Pemain Timnas Indonesia yang Putuskan Mualaf Selain Ragnar Oratmangoen

Dibesarkan dalam keluarga Kristen, Tom Facchine awalnya taat beragama. Namun, keraguan mulai muncul dalam dirinya saat ia mempertanyakan keaslian manuskrip Alkitab. 

Ketidakpuasannya dengan jawaban pendeta dan melihat hal yang bertolak belakang di komunitas keagamaan semakin memperkuat keraguannya terhadap agama.

Cagub-Cawagub di Aceh Dites Uji Mampu Baca Alquran

“Sepulang dari sana saya menganggap bahwa semua agama hanyalah dongeng saja. Tidak ada yang benar-benar nyata antara perintah tuhan dan apa yang dipraktikkan,” ujar Tom Facchine seperti yang dilansir dari Youtube Towards Eternity Indonesia pada Rabu, 10 Juli 2024.

Perkenalannya dengan seorang profesor Muslim dan tinggal di lingkungan Muslim di Turki menjadi titik balik dalam hidupnya. Di sana, ia merasakan keramahan dan ketulusan umat Islam yang selalu memberinya bantuan saat dirinya merasakan kesusahan. 

Pencapaian Akreditasi Unggul, Inspirasi dari Universitas BSI untuk Semua

“Sangat berbeda dengan ucapan teman-teman saya,” ucapnya.

Suara adzan yang ia dengar setiap hari membuatnya tersentuh dan meneteskan air mata.

“Saya adalah seorang Musisi terkenal sebelum memutuskan untuk menjadi muslim, Namun bagi saya lantunan adzan tidak ada yang menandingi keindahannya. Saya tidak bisa berhenti menangis saat adzan dikumandangkan saat itu,” tuturnya.

Kembali ke Amerika, Tom Facchine mulai mempelajari Islam dengan lebih mendalam. Ia menemukan keindahan dalam lantunan ayat suci Al Quran dan merasa tersentuh setiap kali membacanya. Pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya menghantuinya terjawab dengan mendalami agama Islam.

Akhirnya, Tom Facchine memantapkan hatinya untuk memeluk Islam. Ia mulai menjalankan ibadah sholat dan puasa, meskipun saat itu belum mengucapkan syahadat. Syahadatnya baru diucapkan beberapa waktu kemudian di sebuah masjid atas ajakan salah satu profesornya.

“Saya sholat lima waktu dan ikut berpuasa. Tapi saat itu saya posisinya belum syahadat. Saya masih belum tahu apa itu syahadat,” ujarnya

Istrinya pun mengikuti jejaknya menjadi mualaf dengan prosesnya sendiri. Kini, Tom Facchine aktif dalam berbagai kegiatan keislaman, termasuk menjadi imam masjid dan pengajar sejarah Islam. 

“Sekarang, setelah masuk islam saya sadar bahwa sholat sehari 5 waktu adalah hal yang wajar. Dengan begitu saya bisa mengingat dan merasa memiliki tuhan setiap harinya,” ujarnya.

“Al Quran itu indah dan yang paling indah. Bukan hanya lantunannya saja, melainkan bahasanya yang sangat indah. Saya suka menangis jika sedang melantunkan alquran,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya