Hati-hati, Ini 3 Tips Mengurangi Penipuan Rekrutmen Tenaga Kerja

Ilustrasi penipuan di online
Sumber :
  • Shopee

VIVA Lifestyle – Penipuan dalam perekrutan tenaga kerja telah menjadi masalah serius yang merugikan banyak calon pekerja. Tindakan penipuan ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis yang signifikan bagi korban. 

Donovan, Pria Ngaku Ustaz yang Hipnotis Korban dengan Modus Batu Keberuntungan Akhirnya Ditangkap

Dalam upaya menciptakan proses rekrutmen yang lebih aman dan transparan, berbagai strategi dan solusi perlu diterapkan oleh perusahaan, pemerintah, dan para pemangku kepentingan lainnya. Scroll lebih lanjut ya.

1. Penguatan Regulasi dan Pengawasan

Retno Marsudi Diangkat Jadi Direktur Perusahaan Singapura Gurin Energy

Salah satu langkah pertama yang perlu diambil adalah memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap praktik rekrutmen tenaga kerja. Pemerintah harus memastikan bahwa undang-undang yang mengatur perekrutan tenaga kerja dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat. Selain itu, badan pengawas ketenagakerjaan harus diberdayakan untuk melakukan inspeksi rutin dan menyelidiki kasus-kasus penipuan secara menyeluruh.

Pendapatan Energi Mega Persada Naik 8 Persen di Kuartal III-2024

2. Pemanfaatan Teknologi Digital

Pemanfaatan teknologi digital dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi penipuan rekrutmen. Perusahaan-perusahaan rekrutmen dapat menggunakan sistem verifikasi digital untuk memastikan keaslian dokumen dan informasi yang diberikan oleh calon pekerja. Platform rekrutmen online yang terpercaya juga dapat menyediakan fitur-fitur keamanan seperti enkripsi data dan otentikasi dua faktor untuk melindungi informasi pribadi calon pekerja.

3. Edukasi dan Peningkatan Kesadaran

Edukasi dan peningkatan kesadaran merupakan kunci dalam mencegah penipuan rekrutmen. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu mengadakan kampanye edukasi yang menyasar calon pekerja agar mereka lebih waspada terhadap modus penipuan. Informasi mengenai hak-hak calon pekerja, prosedur rekrutmen yang sah, dan tanda-tanda penipuan harus disampaikan secara jelas melalui berbagai media, termasuk media sosial, seminar, dan lokakarya.

Seperti yang dilakukan PT Bahana Mega Prestasi, perusahaan  dalam bidang penempatan tenaga kerja migran, telah meluncurkan sebuah inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mengurangi penipuan dalam perekrutan dan mengatasi masalah kepercayaan yang sering dihadapi oleh Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI). Dipimpin oleh Oshin Mega Bintang selaku Public Relations, inisiatif ini bertujuan menciptakan proses rekrutmen yang lebih transparan, efisien, dan aman.

PT Bahana Mega Prestasi

Photo :
  • ist

"Penipuan rekrutmen adalah masalah serius yang dapat merusak kepercayaan CPMI terhadap perusahaan penempatan tenaga kerja," ujar Oshin Mega Bintang. 

"Dengan memanfaatkan teknologi digital, kami berharap dapat mengurangi risiko penipuan dan memastikan bahwa CPMI menerima informasi yang jelas dan akurat tentang proses perekrutan," sambungnya.

Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada CPMI, PT Bahana Mega Prestasi menyelenggarakan seminar transformasi digital yang bekerja sama dengan ASPATAKI (Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia). ASPATAKI merupakan organisasi yang menaungi ratusan perusahaan penempatan PMI di seluruh Indonesia.

Acara ini juga menghadirkan Doktor Bayu Prawira Hie, seorang pakar dan konsultan dalam bidang transformasi digital.

Menteri Investasi Rosan Roeslani (tengah), Ketum Kadin Anindya Bakrie (Kiri)

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan akan segera memfasilitasi minat-minat yang telah disampaikan.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024