Tak Perlu Berkecil Hati Jika Tak Laksanakan Arbain, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan

Jemaah haji Indonesia ibadah Arbain di Masjid Nabawi
Sumber :
  • MCH 2019/Darmawan

VIVA LifestyleJemaah haji Indonesia tidak perlu berkecil hati manakala tidak bisa menjalankan ibadah Arbain di Masjid Nabawi. Konsultan Ibadah Daker Madinah KH Achmad Shampton mengatakan ada banyak amalan yang bisa dilakukan jemaah selama di Madinah.

Kemenag Susun Regulasi Layanan Akomodasi Jemaah Haji 2025

Arbain adalah aktivitas salat wajib berjamaah di Masjid Nabawi dalam empat puluh waktu secara berturut-turut. Selama di Madinah, jemaah Indonesia berupaya untuk bisa menjalankan amalan ini.

KH Achmad Shampton menjelaskan bahwa jemaah tidak perlu berkecil hati bila tidak memperoleh kesempatan melaksanakan Arbain. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Haji 2025, Kemenag Perkuat Murur dan Siapkan Skema Tanazul

Padati Makam Rasulullah, Jemaah Haji Salat Arbain di Masjid Nabawi

Photo :
  • Darmawan/MCH2019

“Arbain itu bagian kecil dari sunnah yang dapat dilakukan jemaah haji ketika berada di Kota Madinah,” ungkap KH Achmad Shampton di Madinah.

Kunjungan Imam Besar Masjid Nabawi di Ponpes Darunnajah: Saya Kagum

Menurutnya, berdasarkan referensi Kitab Turats bahwa Arbain dapat digantikan dengan melakukan ibadah salat qadha.

“Jadi kita niatkan mengqadha salat-salat kita terdahulu yang mungkin kita lupa atau kita tinggalkan. Jadi jemaah dapat manfaatkan keistimewaan selama berada di Madinah,” jelas KH Achmad Shampton, seperti dilansir laman resmi Kemenag.

Suasana di Masjid Nabawi, Foto: Dokumen Kemenag

Photo :
  • VIVA.co.id/Isra Berlian

Lebih lanjut, KH Achmad Shampton menerangkan bahwa seperti dijelaskan dalam kitab Hajjan Mabruran Wa Sa’yan Maskuuran dari Al Habib Muhammad Bin Abdullah Al Hadad, mengamalkan salat Arbain tidak harus di dalam Masjid Nabawi, baik di halaman atau teras masjid.

Arbain juga dapat dilakukan sendiri atau berjamaah di Hotel. Sebab, pada dasarnya, semua masjid yang berdiri di atas Tanah Haram memiliki keutamaan yang sama dengan Masjidil Haram.

“Ini menjadi solusi alternatif para jemaah haji lemah, lansia, risti (risiko tinggi) dan sakit daripada memaksakan diri dan mengabaikan faktor kesehatan,” tegasnya.

Laporan Tim Media Center Haji 2024

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya