Sebut Arisan Membuka Pintu Utang, Ustaz Khalid Basalamah: Tinggalkan!
- Tangkapan Layar
VIVA Lifestyle – Kegiatan arisan mungkin sudah tidak asing di kalangan masyarakat ibukota. Dengan arisan yang dijalankan sejumlah kelompok masyarakat, diharapkan bisa membantu menambah pemasukan mereka. Sistimnya, setiap bulannya seseorang akan menyetorkan uang dalam jumlah tertentu. Nantinya akan bergilir siapa orang pertama hingga orang terakhir yang akan mendapat uang arisan tersebut.
Namun menurut pandangan ulama Ustaz Khalid Basalamah, arisan itu membuka pintu hutang. Maka dari itu, dia menyarankan umat muslim untuk berhenti mengikuti kegiatan arisan. Scroll lebih lanjut ya.
"Saya sarankan berhenti arisan, betul. Arisan itu membuka pintu hutang," katanya dikutip dari potongan video yang diunggah di akun TikTok @ceramah tanpa musik.
Dijelaskan lebih lanjut secara rasional kata Ustaz Khalid Basalamah, dalam grup arisan diikuti 20 orang. Sebanyak 20 orang tersebut nantinya akan dibebankan uang untuk dikumpulkan misalnya Rp1 juta. Dari Rp1 juta itu, maka total setiap bulannya akan terkumpul Rp20 juta dari 20 orang tersebut.
"Nama saya keluar pertama nih, bulan pertama saya dapat Rp 20 juta. Ini banyak orang gembira, 'oh Rp 20 juta dihabisin' beli ini, beli itu. Apalagi akhwat kita Masya Allah daftarnya sudah lengkap, beli ini beli itu," ujarnya.
Utang dalam arisan ini sendiri kebanyakan tidak disadari oleh peserta arisan. Kemungkinan orang itu berutang terjadi jika di kemudian hari orang tersebut tidak bisa membayar uang arisan bulanan lantaran meninggal, misalnya. Tak hanya itu saja, mendapatkan uang arisan juga bisa membuka terjadinya utang, sebab uang tersebut akan dibayarkan lagi di bulan-bulan berikutnya.
"Sadar enggak dia kalau dia sedang punya utang Rp 19 juta. Sedang punya utang enggak? Kalau dia mati bulan depan, siapa yang bayar? Enggak bisa, ini membuka pintu hutang loh. Mengkhayal beli barang, padahal uangnya orang dipakai, ini utang," ujarnya.
Tak hanya yang menerima saja, mereka yang mendapat arisan terakhir juga salah. Sebab, dia berharap bisa mendapat uang arisan namun nyatanya namanya tidak keluar hingga di penghujung arisan. Hingga akhirnya dia seperti membiayai orang lain di grup arisan.
"Orang yang terakhir dapat itu dharar, dalam Islam itu tidak boleh, dharar. Dia berharap supaya dapat, tapi tidak dapat. Namanya tidak dapat, dapatnya terakhir, jadi dia seperti membiayai orang lain semuanya dulu," ujarnya.
Ustaz Khalid mengungkap bahwa hal ini tidak sesuai dengan syariat agama.
"Ini enggak boleh loh teman-teman sekalian, ada orang tidak melihat hukum syariat. Itu bahaya, kalau menurut saya tinggalkan," ujarnya.
Ustaz Khalid juga mengungkap bahwa istrinya pernah mengikuti kegiatan arisan. Dia langsung meminta istrinya untuk berhenti arisan lantaran arisan membuka peluang utang.
"Pernah istri saya ikut, saya nasehati 'hati-hati loh berhenti. Ini enggak boleh'. Saya bilang enggak boleh, ini bahaya membuka pintu hutang. Kalau kau meninggal dalam dua tiga bulan setelah itu siapa yang bayar? Saya kan karena saya ahli warisnya. Kalau saya punya duit, lah kalau enggak? kan jadi hutang yang bergantung kan? enggak bisa. Atau ada orang lari, dzalim dia pergi. Kan jadi masalah," ujarnya.