Ustaz Khalid Basalamah Bongkar Ciri-ciri Wanita yang Akan Dilaknat

Ustaz Khalid Basalamah
Sumber :
  • Tangkapan Layar

JAKARTA  – Perbuatan maksiat yang dilakukan oleh manusia di muka bumi ini bisa mendatangkan laknat Allah SWT. Perbuatan laknat ini umumnya sering dilakukan dan banyak yang tidak disadari oleh masyarakat.

Terpopuler: Poligami Level Tertinggi di Bab Pernikahan hingga 8 Suplemen Jaga Kesehatan Ginjal

Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan dampak kemaksiatan sendiri dapat memasukkan pelakunya dalam laknat Rasulullah SAW. Diungkap dalam penjelasan Ibnu bahwa Rasulullah SAW melaknat sejumlah perbuatan maksiat. 

"Maksiat itu bisa mendatangkan laknat dan makna laknat diangkat keberkahan hidupnya. Biar rumahnya luas, mobilnya mewah, hartanya banyak, tapi tidak ada ketentraman hati," kata Ustaz Khalid Basalamah dikutip dari tayangan YouTube Amal Jariyah.

Wanita Asal Texas Ditangkap usai Benamkan Anak Palestina di Kolam Renang

Dijelaskan oleh Ustaz Khalid Basalamah, pelaku maksiat yang dilaknat Rasulullah SAW misalnya wanita yang membuat tato, dan wanita yang meminta ditato. Wanita yang menyambung rambutnya, dan wanita yang meminta disambung rambutnya. 

Penyebab Wanita di Ancol Teriak Histeris Terseret Taksi Online

Selain itu, wanita yang menghilangkan bulu-bulu di wajahnya, dan wanita yang meminta dihilangkan bulu-bulu di wajahnya. Serta wanita yang mengikir giginya untuk meregangkannya dan wanita yang meminta dikikir untuk direnggangkan.

"Semua ini dirangkum dalam hadis Rasulullah SAW tentang nabi yang melaknat semua pelaku-pelaku ini. Wanita yang ditato ini maksudnya tato alis, dengan alasan lebih cocok dengan wajah. Padahal sang pencipta sudah memang mengetahui inilah bulu alis, jumlahnya, panjangnya dan tebalnya yang cocok dengan kita," sambungnya. 

Diungkap Ustaz Khalid Basalamah bahwa manusia tidak punya hak untuk mengubah itu. Sang ustaz juga menjelaskan agar manusia tidak usah khawatir tidak disukai dengan perawakan mereka saat ini. Sebab, Allah akan datangkan orang yang suka dengan wajah Anda itu, dengan kulit Anda.

"Islam membolehkan perawatan tapi tidak membolehkan perawatan. Merawat diri boleh, Islam menyuruh kita mandi, pakai wewangian, termasuk sunnah nabi sebelumnya bersiwak, menggunakan minyak wangi. Allah juga membuat rasa gerah, agar kita mandi," ujarnya.

Terkait dengan wanita yang menyambung rambut. Dijelaskannya baik pelaku yang menyambung rambut maupun mereka yang meminta disambung rambutnya akan mendapatkan laknat Allah.

"Wanita yang juga menyambung rambutnya, ini di salon banyak sekali. Rambut manusia atau rambut bulu hewan, ekor kuda dan segala macam dengan alasan agar rambutnya lebih panjang. Ini semua tidak ada dalam Islam, tidak dibolehkan. Memelihara rambut bagian dari syariat. Menyambung rambut atau yang meminta untuk disambung. Pelaku pemilik salon atau pegawai yang mengeksekusinya dan juga orang yang datang," jelasnya. 

Kemudian wanita yang menghilangkan bulu-bulu di wajah, dan meminta dihilangkan, serta wanita yang mengikir giginya juga akan mendapat laknat Allah. 

"Behel gigi itu boleh, karena merapihhkan gigi. Tapi ada orang dia giginya tidak apa-apa tapi karena trend dia pakai. Sama dengan mengikir, ada masa dia menganggap mengikir gigi sampai tipis dianggap sebagai kecantikan. Ini tidak boleh. Tapi kalau ada gigi yag bertumpuk lalu dicabut di dokter gigi, atau tidak rapih maka pakai behel itu tidak apa-apa. Merapihkan, merawat boleh, tapi kalau sampai mengubahnya mengikirnya tidak dibolehkan," jelasnya.

Selain itu, orang yang juga akan dilaknat adalah orang yang menerima riba dan memberi riba, mencatat dan kedua saksinya. Hal ini kata beliau sudah harus jadi perhatian khusus, karena riba sudah masuk semua lini kehidupannya. 

Misalnya saja peralatan yang digunakan seperti sampo, sabun, odol, sikat gigi hingga celana dalam juga bisa menjadi riba. Sebab saat proses pembelian barang-barang tersebut menggunakan kartu kredit.

"Riba karena bayarnya pakai kartu kredit. Akhirnya bank bayarin, kalau ada uang cash kenapa tidak pakai uang cash. Pasalnya saat dibayarkan bank terlebih dahulu, uangnya uang riba. Kalau ada transaksi harus dilakukan misalnya media sosial, hal tertentu harus pakai kartu itu. Maka jaga agar jangan sampai kena bunganya, tapi kalau di Indonesia masih bisa cash, debit kenapa harus pakai kartu kredit," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya