Jelang Puncak Haji, 3 Barang Ini Jangan Sampai Ketinggalan
- Twitter @HajMinistry
JAKARTA – Puncak ibadah haji semakin dekat, di mana waktu untuk wukuf di Arafah akan jatuh pada 9 Dzulhijjah 1445 yang bertepatan dengan Sabtu 15 Juni 2024 waktu Indonesia.
Persiapan yang matang jadi kunci utama agar ibadah haji berjalan dengan lancar dan nyaman. Seperti diketahui, semua jamaah harus berwukuf di Arafah karena ini merupakan kegiatan puncak haji untuk memohon ampunan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Momen berdiam diri di Arafah berlangsung berapa hari, dan biasanya mulai dari siang hingga maghrib. Sebelum melakukan perjalanan ke Arafah, Dokter Budiyanto Hidayat yang merupakan salah satu petugas kesehatan haji tahun ini menyarankan agar jamaah sholat di hotel saja karena bus yang mengantar ke Masjidil Haram sudah tidak beroperasi. Dengan begitu, jamaah juga bisa lebih menghemat energi untuk dipakai selama wukuf.
"2 atau 3 hari sebelum keberangkatan, kendaraan yang mengantar ke Masjidil Haram, bus sholawat itu sudah nggak ada. Saya sarankan dan sangat anjurkan bapak ibu sholat di hotel saja. Jadi, biasanya di hotel sudah menyediakan tempat sholat jamaah," kata Dokter Budiyanto Hidayat, mengutip video di kanal YouTubenya, Kamis 13 Juni.
Selain mempersiapkan kondisi fisik sebelum berangkat, ada juga barang-barang penting yang harus dibawa selama wukuf di Arafah. Mulai dari pakaian sampai obat-obatan, jangan sampai tertinggal di hotel karena jamaah tidak punya waktu untuk mengambilnya kembali. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Pakaian ihram
Wukuf berlangsung hampir seminggu lamanya dan jamah harus harus memakai pakaian ihram terutama pada tanggal 14, 15, dan 16 Juni 2024. Oleh sebab itu, Dokter Budiyanto Hidayat menyarankan agar para jamaah setidaknya membawa 3-5 stel pakaian.
2. Bawa obat-obatan pribadi
Kondisi kesehatan sulit diprediksi, apalagi cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas sehingga membuat tubuh mudah terserang penyakit. Sangat dianjurkan bagi para jamaah membawa obat-obatan mendasar seperti paracetamol, obat sakit kepala, obat diare, obat maag, dan lainnya yang dibutuhkan.
Meskipun petugas kesehatan kloter juga sudah siap dengan obat-obatan itu, namun tak ada salahnya mengantisipasi kondisi yang darurat bagi diri sendiri.
Selain obat-obatan yang umum itu, jamaah yang punya riwayat penyakit serti kolesetrol, diabetes, hingga hipertensi, harus membawa obatnya sendiri. Jumlahnya bisa dikira-kira untuk stok selama satu minggu ke depan.
3. Oralit
Petugas kesehatan masing-masing kloter memberikan oralit kemasan sachet yang harus dibawa selama wukuf berlangsung. Jamaah bisa melarutkan oralit tersebut ke dalam air mineral kemasan botol dan membawanya selama wukuf di Arafah. Setidaknya bawa 3-4 botol sekaligus sisa oralit yang masih ada.
Cairan ini diminum sehari-hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Mengingat cuaca yang sangat panas, maka Dokter Budiyanto mengingatkan untuk rajin minum agar tubuh tidak mudah lemas.
"Saya anjurkan harus banyak minum, satu gelas per-jam jangan nunggu haus," tegasnya.