Mengintip Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng Bogor

Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng, Puncak Bogor. VIVA/Muhammad AR
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

BOGOR  – Produktivitas kopi arabika yang ditanam petani di Kebun Kopi Cikoneng, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, selama ini belum optimal. Tak jarang, pendapatan petani tidak mencukupi untuk melakukan pemeliharaan kebun.

Padahal, hasil pertanian dari Kebun Kopi Cikoneng berpotensi besar meningkatkan perekonomian masyarakat dan petani di sana karena dibudidayakan bersama tanaman lain seperti pinus, cabai, alpukat, jambu, dan jeruk.

Untuk meningkatkan produksi petani kopi, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui payung Bakti BCA melakukan revitalisasi Kebun Kopi sebagai wujud komitmen perseroan memberikan dampak positif kepada masyarakat. Melalui program ini, BCA bekerja sama dengan Yayasan Kopi Nasional (YKN) dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor memberikan pembinaan, penyuluhan, serta bantuan sarana-prasarana kepada Kelompok Tani Cikoneng Lestari dan Kelompok Tani Lestari Maju
Bersama.

Menteri Rosan Pede UMR 2025 Naik 6,5 Persen Tak Pengaruhi Masuknya Investasi Asing

“Kami memahami pentingnya keberadaan Kebun Kopi Cikoneng sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat di Desa Tugu Utara. Untuk meningkatkan produktivitas petani kopi di sana, Bakti BCA melaksanakan revitalisasi melalui rangkaian pembinaan, penyuluhan, dan berbagai bantuan teknis pertanian," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn dalam kegiatan Revitalisasi Kebun Kopi, Senin 10 Juni 2024.

Hera mengatakan, melalui inisiatif ini para petani diharapkan dapat menjadi lebih produktif sehingga pendapatan dan taraf hidup mereka meningkat. Dan upaya ini diyakini memberi dampak positif tersebut tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh petani, namun juga masyarakat dan mitra bisnis.

Dilakukan di lahan perkebunan seluas 10 hektare (ha), para petani penerima manfaat akan mendapatkan penyuluhan dan pembinaan selama satu tahun mengenai strategi serta inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas kebunnya.

Melalui Sekolah Lapang yang diinisiasi YKN bersama Distanhorbun Kab. Bogor, para penerima manfaat akan diajarkan cara penggunaan  pupuk ramah lingkungan, pemangkasan cabang pohon yang efektif, serta konservasi tanah dan air melalui pembuatan galian serba guna atau rorak.

Melalui program ini, masyarakat diberikan bantuan alat dan kebutuhan untuk bertani yakni 40 ton pupuk padat, 120 liter pupuk cair tanah, 1.440 liter pupuk cair daun, 20 buah gunting pangkas, 2 buah alat potong rumput, dan 2 buah sprayer. Upaya revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kuantitas serta kualitas produksi biji kopi secara signifikan.

Berdasarkan data yang dihimpun, setelah revitalisasi dilakukan, produksi biji kopi per hektare dan pendapatan petani Kebun Kopi Cikoneng diperkirakan dapat meningkat lebih dari 120 persen pada 2025. Pada 2024, diperkirakan rata-rata produksi biji kopi dari 10 hektare lahan Kebun Kopi Cikoneng mencapai 308,9 kilogram per hektare.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan Bogor Entis Sutisna mengapresiasi langkah ini dalam meningkatkan efektivitas dan produktivitas tanaman kopi di Kabupaten Bogor, khususnya di Kebun Kopi Cikoneng. Program revitalisasi yang dijalankan bersama BCA mencakup pembinaan dan pemberian bantuan pertanian kepada petani mengenai teknik bertani yang lebih efektif dan efisien.

"Kami berharap dengan adanya inisiatif ini para petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil kebunnya, serta secara bertahap mengatasi tantangan yang dihadapi dalam proses budidaya, dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar serta Kabupaten Bogor secara umum," jelasnya.

Sebagai informasi, Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, setelah Brazil dan Vietnam. Dengan beragam jenis biji kopi yang tumbuh di berbagai wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua, kopi Indonesia menawarkan kekayaan rasa dan aroma yang unik, menjadikannya memiliki nilai ekspor tinggi.

Menurut data BPS, sepanjang 2023 volume ekspor kopi nasional mencapai 276,28 ribu ton dengan nilai total US$915,91 juta. Nilai ekspor yang tinggi mencerminkan tingginya permintaan global terhadap kopi Indonesia.

Selain itu, data Kementerian Pertanian (Kementan) yang diolah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menunjukkan konsumsi kopi dalam negeri pada 2023 mencapai 372.600 ton. Oleh karena itu, kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar dan memperkuat posisi kopi Indonesia di kancah internasional serta dalam negeri sangat penting untuk dijaga.

“Upaya ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional. Selaras dengan komitmen BCA sebagai perbankan nasional yang berkomitmen
memberikan manfaat nyata kepada masyarakat melalui inisiatif Bakti BCA. Inisiatif ini menjadi
langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan," imbuh Hera.

Sinergi untuk Jaga Stabilitas dan Produktivitas
Ilustrasi pasar.

Kementerian PU: Usai Revitalisasi, Pasar Natar Jadi Pusat Ekonomi Baru Lampung Selatan

"Pasar ini ramah disabilitas karena menyediakan ruang disabilitas bagi konsumen ataupun penjual sebagai fasilitas penunjang

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024