Suami Lebih Prioritaskan Ibunya, Mamah Dedeh: Sudah Benar, di Kita Bini Sok Berkuasa!
- Tangkapan Layar
VIVA Lifestyle – Pernahkah istri merasa suaminya lebih mementingkan orangtuanya daripada dirinya? Perasaan ini sering menjadi sumber masalah dalam setiap pernikahan. Belum lagi saat istri tahu suaminya diam-diam memberikan nafkah di belakangnya tanpa membicarakannya terlebih dahulu.
Lantas bagaimana Islam melihat hal ini? Pendakwah kenamaan Mamah Dedeh menjelaskan, hal itu boleh saja dilakukan oleh suami selama dia melakukan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga. Scroll untuk penjelasan lengkapnya, yuk!
“Selama istrinya masih makan, punya tempat tinggal, pakaian cukup, pendidikan cukup, kesehatan cukup, sudah benar. Anda silakan liat Alquran Al Baqarah ayat 215 ‘Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan’,” kata Mamah Dedeh dalam program dakwah yang dibawakannya bersama Irfan Hakim, dikutip Senin 3 Juni 2024.
Namun hal ini akan berbeda atau salah jika suami lebih mementingkan orangtua, sementara istrinya tidak mendapatkan haknya yakni mendapat nafkah. Di sisi lain, Mamah Dedeh juga menyinggung soal kebiasaan istri yang sering mengontrol uang suami.
“Kecuali bininya kelaparan, tidak punya baju, tidak punya tempat tinggal. Ini laki ngurusin emaknya sama kakaknya itu yang salah. Jadi bini pada rakus sih, uang gaji diambil, uang insentif diambil, uang SPJ diambil, uang bonus diambil, uang transport diambil, dosa kalian,” ujarnya.
Mamah Dedeh juga menekankan bahwa tak masalah jika suaminya berbakti pada kedua orangtuanya. Terlebih pada ibu mereka yang mengandung dan merawatnya hingga dewasa.
“Suami kalian tidak keluar dari batu, ada emaknya yang mengandung, melahirkan, menyusui, nyebokin. Makanya ngaji pakai Alquran,” tegasnya.
Mamah Dedeh juga mengatakan, seharusnya istri bersyukur jika suaminya berbakti pada kedua orangtuanya.
“Kecuali bininya lapar, tidak pakai baju, tidak punya tempat tinggal. Suaminya ngurusin saudaranya itu yang salah. Selama bininya makannya cukup, pakaiannya cukup, tempat tinggal cukup, seharusnya Anda bersyukur suami Anda berbakti sama orangtua, kalian berkah. Di kita bini sok berkuasa,” pungkasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Mamah Dedeh, memang kewajiban utama suami adalah menjaga istri. Namun di sisi lain, suami dan istri juga wajib untuk berbakti pada orangtua.
“Istri dulu karena istri pilihan suami, sementara ibu kalian tidak bisa milih. Tapi suami-istri itu wajib berbakti pada orangtua. Jangan kalian kacang lupa kulitnya,” ungkap Mamah Dedeh.