Deretan Negara yang Dianggap Mager Sedunia, Indonesia Urutan Pertama
- Pixabay
VIVA – Fenomena "mager" atau malas gerak tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain.
Diketahui, mager adalah singkatan dari "malas gerak", ini adalah istilah gaul yang populer di Indonesia untuk menggambarkan keadaan di mana seseorang merasa enggan atau tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas fisik.
Ilustrasi tidur
- pixabay
Bahkan, berdasarkan studi yang dipublikasikan Nature pada tahun 2017 dan dilansir dari USA Today, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling malas di dunia.
Studi tersebut meneliti 700 ribu orang di 46 negara dengan mengamati rata-rata jumlah langkah kaki para partisipan. Hasilnya, rata-rata orang Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah per hari, jauh di bawah rata-rata global 4.961 langkah per hari.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa tingkat aktivitas fisik dapat bervariasi di antara individu dan kelompok dalam suatu negara.
Lantas, negara mana saja yang dianggap sebagai negara termalas di dunia? Berikut daftar 10 negara termalas di dunia berdasarkan rata-rata jumlah langkah kaki per hari:
1. Indonesia (3.513 langkah per hari)
2. Arab Saudi (3.807 langkah per hari)
3. Malaysia (3.963 langkah per hari)
4. Filipina (4.008 langkah per hari)
5. Afrika Selatan (4.105 langkah per hari)
6. Qatar (4.158 langkah per hari)
7. Brasil (4.289 langkah per hari)
8. India (4.297 langkah per hari)
9. Mesir (4.315 langkah per hari)
10. Yunani (4.350 langkah per hari)
Sementara itu, berikut daftar 10 negara terajin di dunia berdasarkan rata-rata jumlah langkah per hari :
1. Hong Kong (6.880 langkah per hari)
2. China (6.189 langkah per hari)
3. Ukraina (6.107 langkah per hari)
4. Jepang (6.010 langkah per hari)
5. Rusia (5.969 langkah per hari)
6. Spanyol (5.936 langkah per hari)
7. Swedia (5.863 langkah per hari)
8. Korea Selatan (5.755 langkah per hari)
9. Singapura (5.674 langkah per hari)
10. Swiss (5.512 langkah per hari)
Ketua MPR Harap Trump Mampu Redam Konflik di Sejumlah Kawasan
Ketua MPR RI berharap Donald Trump mampu meredam konflik yang terjadi di sejumlah kawasan dunia setelah memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat.
