Gak Nyangka, Segini Banyaknya Pohon yang Ditebang dan Air yang Dipakai untuk Membuat Tisu

Ilustrasi Tisu Toilet.
Sumber :
  • Pixabay/ DizzyRoseblade

VIVA Lifestyle – Tisu merupakan salah satu komoditi yang seringkali ditemukan di lingkungan sekitar kita. Terdapat beragam jenis tisu yang tersedia di pasaran seperti tisu kering untuk wajah (facial tissue), tisu higienis, tisu basah, tisu dapur, dan lain sebagainya. 

Mengenal Manfaat Spiritual di Balik Air Bersih dan Murni

Sebanyak 54 persen masyarakat Indonesia yang hidup di kota besar memiliki kebiasaan menggunakan tiga helai tisu untuk mengeringkan tangan. Padahal, proses produksi tisu sama dengan proses pembuatan kertas yang juga dibuat dari bahan baku kayu serta memerlukan sangat banyak air dalam prosesnya. Scroll untuk tahu lebih dalam, yuk!

Untuk membuat 3,2 juta ton tisu toilet, produsen harus menebang sekitar 54 juta batang pohon. Dan dalam setiap roll tisu yang kita gunakan menghabiskan sekitar 140 liter air untuk proses pembuatannya. Sedangkan pembuatan 1 ton kertas itu sendiri, membutuhkan 20 pohon 7 dewasa, lebih dari 90.000 liter air, lebih dari 1,2 ton batubara dan berbagai bahan kimia lain yang dapat mencemari lingkungan. 

Honda CUV e:, Hadirkan Kualitas Terbaik Sepeda Motor Listrik Honda

Ilustrasi tisu basah

Photo :
  • Pixabay/niekverlaan

Penggunaan tisu secara berlebihan akan memberi dampak yang buruk, bukan hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut, kini mulai bermunculan tisu bambu yang terbuat dari serat pohon bambu alami yang ramah lingkungan.

Cara Refal Hady Peduli Sama Bumi, Sampai Skincare Aja Pakai yang Ramah Lingkungan

Diketahui, produksi tisu bambu juga menggunakan lebih sedikit air, energi dan bahan kimia dibandingkan dengan produksi tisu kayu. Proses pembuatan tisu bambu juga menghasilkan lebih sedikit limbah dibandingkan proses pembuatan tisu kayu. 

Mengky Mangarek, CEO MMI, mengatakan, produknya  yang juga tisu bambu, MIUTISS, dalam pembuatannya menggunakan bambu yang memiliki sertifikat dari Forest Stewardship Council (FSC). 

"Sertifikat FSC adalah bukti bahwa bahan baku yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Tisu bambu sendiri memiliki serat yang kuat sehingga tidak mudah robek, menjadikannya pilihan yang nyaman dan andal untuk digunakan sehari-hari rumah tangga," ujar Mengky dalam keterangannya, dikutip Jumat 31 Mei 2024. 

"Kami yakin bahwa produk ini dapat memenuhi harapan konsumen kami untuk kesehatan, kecantikan, dan penggunaan rumah tangga sehari-hari. Selain itu, produk ini juga 100 persen dapat terurai dengan baik, karena terbuat dari serat pohon bambu," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya