Seniman Jepang dan Arsitek RI Kolaborasi Hasilkan Karya Museum yang Luasnya 1 Hektare di Tabanan

Seniman Jepang dan arsitek ternama RI
Sumber :
  • Instagram

Bali - Eugene Museum yang dijadwalkan buka pada 2026 akan menjadi museum seni permanen yang berlokasi di Nuanu, Bali, Indonesia.  Inisiatif monumental ini merupakan kolaborasi antara Nuanu dan seniman Jepang-Amerika, Eugene Kangawa, dengan arsitek terkemuka Indonesia, Andra Matin. 

Dedi Mulyadi Bakal Fungsikan Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat jadi Museum, Dia Tinggal di Kampung

Melalui Instagram pribadi @eugene_studio_official, Kangawa menuliskan bahwa museum permanen yang baru di kaki Situs Warisan Duia UNESCO di Bali, Indonesia ini akan didirikan di Nuana, Tabanan yang merupakan kawasan subur antara Canggu dan Tanah Lot Kuil.

Seniman Jepang Ciptakan Dunia Mini 360 Derajat di Atas Kanvas Bulat

Lebih lanjut dalam keterangan Instagram, museum tersebut nantinya akan dibuka untuk umum pada awal tahun 2026 mendatang. Dengan meliputi area seluas lebih dari satu hektare, museum ini akan mencakup 3.000-meter persegi dengan lebih dari 15 ruang galeri, kafe, perpustakaan, dan ruang baca. 

Menbud Fadli Zon: Ajang Lomba Cerdas Cermat Museum 2024 Menginspirasi Generasi Muda Cintai Budaya

Selain berfungsi sebagai ruang pameran, Eugene Museum ini juga bertujuan menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan keterlibatan komunitas dengan penekanan kuat pada partisipasi sosial.

Eugene Museum mewakili tonggak penting dalam komitmen Nuanu untuk berkontribusi dan membentuk lanskap seni dan budaya Bali serta Indonesia. Dengan mengintegrasikan seni kelas dunia dan desain arsitektur inovatif, Nuanu bertujuan menciptakan pusat pertukaran budaya dan keunggulan artistik.

Museum ini tidak hanya meningkatkan penawaran budaya Nuanu tetapi juga memperkuat perannya sebagai pemimpin dalam mempromosikan dan mendukung seni. Dalam hal ini Kangawa mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam terhadap banyak komunitas maupun kolektor yang telah mendukung realisasinya museum tersebut.

Saya berterima kasih atas antusiasme dari berbagai komunitas dan kolektor dari Indonesia dan luar negeri, yang mengusulkan dan mendukung realisasi Eugene Museum, yang akan menjadi rumah permanen untuk karya saya. 'Nusantara', yang merujuk pada kepulauan dalam Bahasa Indonesia, adalah kata yang syarat dengan sejarah dalam konteks Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam pengertian terpisah tetapi terhubung pada saat yang sama ini, saya berpikir bagaimana seluruh dunia bisa dianggap sebagai kepulauan juga. Bali adalah tempat yang indah yang melimpah dengan alam dan filosofi hidup, dan saya merasa tempat ini memiliki keselarasan khusus dengan karya saya. Saya berharap para pengunjung dapat merasakan simbiosis antara seni, alam, dan kehidupan melalui kunjungan mereka di Eugene Museum,” terang Kangawa selaku seniman Jepang-Amerika.

Lebih lanjut, Andra Matin yang merupakan  arsitek terkemuka Indonesia pun mengungkapkan bahwa “Ada banyak kesamaan antara praktik arsitektur saya dan karya Kangawa, termasuk kekaguman kami terhadap elemen alam seperti matahari, angin, dan bayangan. Dengan menyatukan Eugene Museum dan lanskap sekitarnya, kami telah merancang agar cahaya alami beresonansi dan beradaptasi dengan ruang interior museum sepanjang hari. Selain yang diperlukan untuk tampilan karya seni, seluruh museum akan menggunakan pencahayaan buatan minimal dan merupakan pendekatan unik yang menandai komitmen kami untuk membangun museum yang berkelanjutan,

Salah satu misi yang ingin saya capai melalui Nuanu adalah memberikan akses kepada masyarakat terhadap seni dan pendidikan seni. Saya berharap kolaborasi artistik dengan Eugene Kangawa ini tidak hanya menginspirasi tetapi juga berkontribusi pada misi tersebut dan menambah kekayaan serta keragaman budaya di kawasan ini.” terang pendiri Nuana, Sergey Solonin

Dikenal karena pendekatan konseptualnya terhadap seni, Kangawa menciptakan karya yang memanfaatkan dan memperluas imajinasi, mengeksplorasi tema-tema universal seperti cinta, takdir, dan kefanaan. Instalasinya, yang menggabungkan lukisan, objek, suara, dan gambar bergerak, memanipulasi fenomena alam untuk memprovokasi pengalaman sensorik yang mendalam. 

Sebagai seniman termuda yang pernah mengadakan pameran tunggal di Museum of Contemporary Art Tokyo, karya Kangawa yang ekstensif akan dipamerkan di Eugene Museum, menampilkan lebih dari 15 instalasi permanen termasuk karya-karya yang sudah ada dan yang baru dipesan. 

Karya sorotan termasuk 'Goldrain' (2019), dengan hujan partikel emasnya, 'Sea Garden / Critical' (2021), yang mencerminkan laut tak terbatas, dan instalasi baru menggunakan molekul awan yang diperbesar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya