Kisah Abah Salim, Berhaji di Usia Seabad Bersama Istri Tercinta
- Media Center Haji 2024
VIVA Lifestyle – Musim haji tahun ini menjadi momen paling dinantikan oleh sejoli Abah Salim (berusia 101 tahun) dan sang istri, Aminah (80 tahun) dari Kampung Pasir Jati, Desa Cahya Mekar, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kedua insan itu pun akhir telah mewujudkan mimpinya untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Pasangan itu pun diketahui telah dikaruniai 7 orang anak, 30 cucu, serta memiliki 12 orang cicit. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Sosok Abah Salim merupakan anak pertama dari 9 bersaudara, yang kini hanya tinggal satu adiknya saja yang masih hidup.
Perjalanan yang dilalui Abah Salim dan Aminah untuk mewujudkan impiannnya menunaikan ibadah haji pun tidaklah mudah. Mereka harus menabung selama bertahun-tahun.
Namun ternyata, tekad dan semangat mereka berdua yang begitu kuat untuk menunaikan ibadah haji pun tidak pernah padam.
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, Abah Salim memiliki ritual khusus untuk menjaga kesehatan dan kekuatannya di usia yang sudah lebih dari satu abad.
"Ritualnya membaca Al-Fatihah, Al-Qadr, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An Nas sebanyak 7 kali sebelum tidur, dilanjutkan dengan puasa selama sebulan, 40 hari, dan 100 hari. Setelah itu, mereka melakukan ritual potong kambing," ungkap Abah Salim saat ditemui oleh Tim Media Center Haji 2024
Selama di kampung, Abah Salim dan Aminah aktif berkebun dan menanam singkong.
Kebiasaan makan mereka pun sederhana, yaitu lebih banyak mengonsumsi umbi-umbian seperti singkong dan jarang makan ikan, kecuali ayam kampung.
Mereka juga masih suka makan asin dan ikan teri. Di Tanah Suci, Abah Salim dan Aminah selalu menyempatkan diri untuk salat di Masjid Nabawi.
Meskipun usianya sudah tua, Abah Salim masih kuat berjalan tanpa bantuan kursi roda.
Bahkan, saat perjalanan dari Madinah ke Makkah, Abah Salim tidak tidur dan terus membaca salawat untuk menghapus dosa-dosanya.
Perasaan Abah Salim dan Aminah setelah naik haji adalah penuh kebahagiaan. Mereka merasa bersyukur dapat menunaikan ibadah haji dan menghapus dosa-dosanya.
"Saat di depan Kabah, abah hanya berdoa untuk keselamatan dunia dan akhirat," katanya.
Abah Salim dan Aminah mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas haji.
Mereka selalu dibantu oleh petugas saat berjalan, meskipun Abah Salim masih kuat. Abah Salim dan Aminah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Sumber data: Media Center Haji 2024