Unik, Workshop Makin Cakap Digital, Studi Kasus Penggunaan Komedi dan Musik dalam Pelatihan

Workshop di Jayapura
Sumber :
  • ist

VIVA Lifestyle – Dalam rangka memberikan pengalaman yang berbeda dan menyegarkan dalam kegiatan pelatihan atau workshop, mengundang stand up comedian dan band sebagai bagian dari agenda acara merupakan langkah inovatif yang patut diapresiasi. Pendekatan ini tidak hanya menciptakan suasana yang lebih rileks dan menyenangkan bagi para peserta, tetapi juga membantu meningkatkan antusiasme dan keterlibatan mereka selama pelatihan.

Detik-detik Kantor BKPSDM Mappi Papua Dibakar Massa Gara-gara Tak Terima Hasil CPNS

Pelatihan atau workshop sering kali dianggap sebagai kegiatan yang serius dan formal. Scroll lebih lanjut ya.

Namun, penting untuk diingat bahwa suasana yang terlalu kaku dapat mengurangi efektivitas pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, terutama bagi siswa, metode yang monoton dan membosankan bisa menyebabkan penurunan perhatian dan motivasi. Oleh karena itu, memberikan sentuhan hiburan dalam pelatihan menjadi strategi yang efektif untuk mempertahankan semangat dan konsentrasi peserta.

Semua Provinsi di Papua jadi Perhatian Bawaslu Terkait Kerawanan di Pilkada Serentak

Mengundang stand up comedian dalam sebuah workshop dapat memberikan banyak manfaat positif. Kehadiran komedian yang mampu menyampaikan humor dengan cerdas dan relevan mampu mencairkan suasana dan membuat peserta merasa lebih nyaman.

Satgas Habema Yonif Para Raider 503 Kostrad Rangkul Anak-anak di Medan Operasi Nduga Papua

Humor yang dibawakan tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga dapat menjadi medium untuk menyampaikan pesan-pesan penting secara lebih santai dan mudah diterima. Misalnya, seorang komedian dapat mengangkat topik terkait etika digital atau bahaya cyberbullying dengan cara yang lucu namun tetap memberikan kesadaran dan pemahaman mendalam kepada para siswa.

Selain stand up comedian, penampilan band musik juga dapat menjadi elemen penyegaran yang efektif dalam pelatihan. Musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi dan semangat, sehingga dapat membantu peserta merasa lebih berenergi dan termotivasi. Menyisipkan sesi musik di tengah atau akhir acara workshop memberikan kesempatan bagi peserta untuk beristirahat sejenak dari materi yang padat, sekaligus menikmati hiburan yang berkualitas.

Ilustrasi media sosial.

Photo :
  • Pixabay

Band yang diundang bisa membawakan lagu-lagu yang populer di kalangan siswa atau bahkan lagu-lagu yang mengandung pesan positif terkait tema pelatihan. Misalnya, dalam workshop literasi digital, band tersebut bisa membawakan lagu yang memotivasi untuk menggunakan teknologi secara bijak dan kreatif.

Sebagai contoh, pada workshop Makin Cakap Digital yang diselenggarakan di Jayapura, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengundang Yopa, seorang stand up comedian, serta Epo D'Fenomeno, sebuah band lokal. Kehadiran mereka terbukti mampu menciptakan suasana yang lebih hidup dan interaktif. Peserta, yang terdiri dari siswa dan guru, tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan seputar literasi digital tetapi juga merasa terhibur dan lebih bersemangat mengikuti setiap sesi workshop.

"Tak hanya online, workshop ini juga dilakukan secara offline untuk memaksimalkan potensi masyarakat supaya bisa berkomunikasi dua arah dengan narasumber Makin Cakap Digital," kata Dirjen Aptika Samuel Abrijani dalam keterangannya.

ilustrasi Media sosial.

Photo :
  • Unsplash

Workshop offline Makin Cakap Digital 2024 yang dipandu oleh MC Seinthia Martha dilakukan di Auditorium Universitas Cenderawasih pada Senin, 27 Mei 2024 dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama mengusung tema ‘Menjadi Pengguna Media Sosial Yang Bijak, Kreatif & Inovatif’ ditemani moderator Patricia Bonyadone dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu Agustinus Langowuyo, (Dosen Asisten Ahli) membawakan pilar etika digital, Casparina Theresia Renwarin, BSM (Sekretaris Law Firm Aloysius Renwarin & Partners) membawakan pilar keamanan digital, dan Martha Fakdawer (Singer & Content Creator) sebagai KOL.

Dan untuk sesi kedua mengusung tema ‘Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital’ ditemani moderator Angelica Senggu dengan menghadirkan Ika Palimbunga, (CEO PT. Pesona Pariwisata Papua) membawakan pilar budaya digital, Gima Tiara Jaya Sroyer (Staff Badan Pengembangan Inovasi Universitas Cenderawasih) membawakan pilar etika digital, dan Syulla Ansanay (content creator) sebagai KOL.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya