Keren! Lukisan Karya Putri Poppy Dharsono yang Berkebutuhan Khusus, Mejeng di Pameran IFI Wijaya
- VIVA/Sumiyati.
JAKARTA – Pameran seni rupa bertajuk Nouveau Voyage tengah diselenggarakan di Institut Francais d'Indonesie atau IFI Wijaya, Jakarta Selatan. Terdapat tujuh seniman yang berkesempatan memamerkan karya mereka di sana, salah satunya Gadis Dharsono.
Gadis Dharsono sendiri merupakan perempuan berkebutuhan khusus berusia 27 tahun, anak dari Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono. Yuk, scroll untuk tahu lebih lanjut.
Di pameran itu, Gadis mempersembahkan dua lukisan yang berkonsep ekspresif. Permainan warna dan pola abstrak cukup mampu memanjakan mata pencinta seni. Kita akan diajak menyelami isi pikiran dan perasaan Gadis yang ditumpahkan dalam bentuk lukisan.
Poppy Dharsono mengatakan, Gadis memerlukan waktu satu bulan untuk masing-masing karyanya. Gadis mendapat mentoring langsung dari seorang seniman senior bernama Puri Hadiprana.
Poppy bercerita, ketertarikan Gadis akan lukisan dan melukis sudah terlihat sejak kecil. Melukis juga menjadi salah satu cara Gadis untuk meluapkan emosinya.
"Dulu Gadis itu gambarnya hanya rumah dan bunga, lalu ke menara Eiffel. Setelah itu setop dan belakangan ini dia mulai tertarik sama lukisan ekspresif seperti yang ditampilkan di IFI Wijaya ini," terang Poppy saat ditemui di pameran tersebut, baru-baru ini.
Dengan dipamerkannya dua lukisan karya Gadis tentu menjadi kebanggaan bagi Poppy. Menurutnya, itu hal yang luar biasa bagi dia maupun untuk sang putri.
"Bagi saya, selama Gadis happy menjalaninya, saya akan sangat mendukung. Gadis dengan banyak limitasi tapi mampu berkarya ini juga menjadi pengingat buat saya maupun untuk kita semua agar selalu bersyukur," tambah Poppy.
Gadis Dharsono diketahui mengalami kondisi half-paralyze yang membuat setengah bagian tubuhnya lumpuh. Gadis pun tidak memiliki kemampuan untuk berbicara, tapi bisa menulis.
Di kesempatan yang sama, Poppy pun mengucapkan terima kasih untuk IFI Wijaya yang memberi ruang untuk Gadis bisa merasakan pengalaman ini. Hal semacam itu tentu akan memberi dampak besar dan positif bagi Gadis maupun masyarakat secara luas.
"Terima kasih IFI karena sudah memberi ruang untuk Gadis dengan 'special needs'-nya. Semoga lewat lukisan Gadis, kita bisa lebih memahami keberagaman manusia," ujar Poppy.
Lebih lanjut, Atase Kerjasama Kebudayaan IFI Charlotte Esnou mengatakan bahwa IFI memang menjunjung tinggi inklusivitas. Sebab, keberagaman manusia itu patut diapresiasi dan dihargai.
"IFI menjadi ruang bagi keberagaman, termasuk kepada mereka pribadi dengan kebutuhan khusus. Itu kenapa, kami sangat menghargai adanya lukisan dari teman seniman bernama Gadis yang memamerkan dua lukisannya di sini," kata Charlotte.
Pameran di IFI Wijaya sendiri menampilkan 15 karya seni rupa dari 7 seniman, mereka antara lain Gadis Dharsono, Ghanyleo, Dono Indarto, Fatih Jagad Raya, Lully Tutus, Syis Paindow, dan Syakieb Sungkar. Pameran dibuka mulai 7 hingga 25 Mei 2024, pukul 10.00-17.00 WIB.