Mengenal Serba Serbi Tradisi Lebaran Ketupat Hari Ini 17 April 2024: Sejarah Hingga Maknanya

Ilustrasi ketupat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Filzah Adini Lubis

Jakarta – Lebaran Ketupat, sebuah tradisi yang umumnya dirayakan oleh sebagian umat Islam di Indonesia, merupakan perayaan yang menyusul Hari Raya Idul Fitri.

Menag Nasaruddin Umar: Seribu Hektar di PIK Tak Ada Suara Azan

Untuk memahami lebih jauh mengenai Lebaran Ketupat dan tanggal perayaannya pada tahun 2024, mari kita eksplorasi serba-serbi tentang tradisi ini.

Mengenal Lebaran Ketupat

Prabowo Akui Belum Puas Manfaatkan Pasar 8 Negara Berpenduduk Muslim

Menu Lebaran ketupat sayur ala chef Devina Hermawan

Photo :
  • Tangkapan layar video YouTube Devina Hermawan

Lebaran Ketupat merupakan tradisi yang biasa dilakukan sebagian besar masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Menurut informasi dari situs NU Online, Lebaran Ketupat dirayakan seminggu setelah Idul Fitri.

5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Melanggar Bisa Dihukum Mati

leh masyarakat Jawa, tradisi Lebaran Ketupat melambangkan simbol kebersamaan. Menurut situs Kemenag Jawa Tengah, Lebaran Ketupat disebut juga Syawalan yang diartikan sebagai tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan setelah perayaan Lebaran Idul Fitri.

Lebaran Ketupat 2024: 17 April

Seperti diketahui bahwa Lebaran Ketupat dirayakan satu minggu setelah perayaan Lebaran Idul Fitri. Untuk tahun ini, perayaan Lebaran Ketupat 2024 tepatnya pada tanggal 17 April 2024 (Rabu). Mengingat perayaan Lebaran Idul Fitri pada tanggal 10 April 2024 (Rabu).

Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat

Ketupat

Photo :
  • vstory

Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi mengatakan, tradisi Lebaran Ketupat muncul pada era Wali Songo dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang di kalangan masyarakat Nusantara.

Tradisi ini kemudian dijadikan sarana untuk mengenalkan ajaran Islam mengenai cara bersyukur kepada Allah, bersedekah, dan bersilaturahmi di hari lebaran.

Tentang makna ketupat sendiri, yakni bahwa kata 'ketupat' atau 'kupat' berasal dari kata bahasa Jawa "ngaku lepat" yang artinya "mengakui kesalahan". Ketupat diharapkan menjadi simbol bagi sesama Muslim untuk mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat tersebut.

Bungkus ketupat yang dibuat dari janur kuning dipercaya sebagai perlambangan akan penolak bala bagi masyarakat Jawa. Sedangkan bentuk segi empat dianggap mencerminkan prinsip "kiblat papat lima pancer" yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah.

Sebagian masyarakat mengartikan kerumitan anyaman bungkus ketupat sebagai macam kesalahan manusia. Lalu warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian setelah mohon ampun dari kesalahan. Beras sebagai isi ketupat pada Lebaran Ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya (Idul Fitri)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya