Kisah Mualaf Jeffrey Lang, Profesor Amerika yang Pilih Islam Usai Jadi Atheis

Kisah Mualaf Prof. Jeffrey Lang
Sumber :
  • Tangkapan Layar: YouTube

Jakarta – Kisah menarik datang dari seorang profesor matematika dari University of Kansas yang bernama Jeffrey Lang. Ia diketahui memutuskan untuk menjadi seorang mualaf atau memeluk agama Islam setelah belasan tahun menjadi atheis. 

Prabowo Heran Profesor Tak Setuju Program Makan Bergizi: Ini Pintar atau Bodoh?

Sejak kecil Jeffrey Lang adalah sosok yang kerap bertanya dan penasaran dengan kehidupan dan agama. Pria kelahiran tahun 1954 itu terlahir dari keluarga Katolik Roma. Ia bahkan telah menghabiskan waktu selama 18 tahun di sekolah Katolik. 

Melansir dari Islamestic, rasa penasaran Lang terkait agama belum terjawab. Saat berusia 18 tahun, Lang memutuskan untuk sepenuhnya menjadi penganut atheis. Meski demikian, pandangan mengenai agama berubah saat dirinya menjadi dosen di San Francisco University. 

Jadi Mualaf, Wanita Muda Ini Sibuk Hafalan Sholat dan Tidak Sempat untuk Galau

Kisah Mualaf Prof. Jeffrey Lang

Photo :
  • Tangkapan Layar: YouTube

"Kami berbicara tentang agama. Saya menanyakan pertanyaan saya kepada mereka dan saya sangat terkejut melihat betapa cermatnya mereka memikirkan jawabannya," ujar Lang yang dilansir pada Selasa, 16 April 2024. 

Kelakar Gibran Senasib dengan Ketua Pemuda Katolik, Sama-sama Baru Dipecat Partai

Pada suatu waktu, Lang bertemu dengan Mahmoud Qandeel, seorang mahasiswa dari Saudi yang memiliki reputasi luar biasa. Kemampuan Qandeel dalam menjawab pertanyaan tentang penelitian medis dengan lancar dalam bahasa Inggris sangat mengesankan bagi Lang.

Tiba-tiba saja Qandeel memberikan Lang sejumlah buku tentang Islam dan sebuah salinan Al-Qur'an. Dari saat itu, Lang mulai mendalami dan menghayati isi Al-Qur'an. Mendapat pencerahan, Lang merasa kagum dengan kedalaman pesan yang terkandung dalam Al-Qur'an yang bisa memberikan jawaban atas segala pertanyaan yang menghantuinya.

Ilustrasi Al-quran.

Photo :
  • Pixabay.

"Seorang pelukis bisa menggambar mata dalam sebuah lukisan yang tampak mengikuti Anda dari satu tempat ke tempat lain, tapi penulis mana yang bisa menulis kitab suci yang mengantisipasi perubahan sehari-hari Anda?" ujarnya.

Setiap malam, Lang merenungkan setiap pertanyaan yang menghantui pikirannya. Dan pada keesokan harinya, ia selalu menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu di dalam Al-Qur'an.

"Tampaknya sang penulis Al Quran (Allah SWT) mengetahui pertanyaan-pertanyaan saya dan menulis pada baris yang tepat pada saat saya membaca halaman berikutnya. Saya telah bertemu diri saya sendiri di halaman-halaman berikutnya," kata Lang.

Kini, Lang rutin mengerjakan sholat lima waktu. Entah bagaimana, ia mendapatkan kepuasan secara spiritual setiap melaksanakan sholat terutama saat Shubuh. Jika ditanya bagaimana dia merasa kagum dan terpikat saat dibacakan Al Quran, ia mengatakan seperti terhibur suara ibu. 

VIVA Militer: Milisi Hayat Tahrir al-Sham Suriah memasuki Damaskus

Kelompok yang Gulingkan Assad Berambisi Politik Berkedok Agama, Menurut Alumnus Suriah

Alumnus Suriah Najih Arromadloni alias Gus Najih menilai apa yang terjadi di Suriah adalah dampak dari konflik politik berkepanjangan dan bukan akibat konflik agama.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024