Unik, Pawai Takbir di Lombok Ada 'Setan' dan Miniatur Masjid dari Botol
- VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)
VIVA Lifestyle – Desa Babussalam Kecamatan Gerung Lombok Barat memiliki cara unik melaksanakan pawai takbiran. Kelompok remaja di sana menghiasi malam takbiran dengan membuat miniatur masjid dari botol plastik dan setan yang sedang terkurung.
Warga di sana berlomba menampilkan miniatur masjid dengan seunik mungkin. Kemudian ada juga teatrikal setan seperti dikurung di dalam sangkar dari Kafilah Remaja Dusun Telage Potet, Desa Babussalam.
Kemudian, Kafilah dari Remaja Masjid At-Taqwa Dusun Bilekedit, Desa Babussalam membuat miniatur masjid dari ribuan botol bekas. Miniatur masjid yang disusun menjadi masjid mini dihiasi lampu-lampu berwarna warni.Â
Ketua Remaja Masjid At-Taqwa Ahmad Zaini mengatakan pembuatan miniatur masjid dilakukan sejak H-15 lebaran Idul Fitri 1445 hijriah. Miniatur masjid ini diarak sejauh 2 km meter. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Selain miniatur masjid kita juga buat lampion dari bahan bekas papan yang diukir dengan lafaz Allah ," kata Zaini Selasa malam, 9 April 2024.
Botol-botol bekas itu didapat dari limbah masyarakat. Jumlah botol bekas yang berhasil dikumpulkan sekitar 1.500 botol bekas.Â
"Kekurangannya kita beli di pemulung. Botol itu kita lem dan susun menjadi miniatur masjid," ujarnya.Â
Untuk lampion dibuat sekitar 40 lampion. Lampion-lampion itu dibawa oleh remaja putri dan remaja putra dari dua dusun.
Ketua Panitia Remaja Masjid At-Taqwa Pembuatan Miniatur Masjid Zulkarnain mengatakan biaya pembuatan miniatur masjid dari botol bekas sekitar Rp 1 juta rupiah. Dana tersebut didapat dari sumbangan masyarakat.Â
"Ini kita kumpulkan dari warga. Jadi sumbangan ini seikhlasnya," kata Zulkarnain.Â
Panitia pawai malam takbiran Herlan Jayadi mengatakan jumlah kafilah yang ikut memeriahkan malam takbiran Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah sebanyak 8 kafilah dari 11 dusun di Desa Babussalam.Â
"Ada 8 kafilah. Nanti yang mendapat juara akan diberikan reward oleh kepala Desa," ujar Herlan.Â
Mutmainah (25) warga Dusun Lemokek Lauk, Desa Babussalam yang ikut melaksanakan pawai malam takbiran mengaku senang ikut meramaikan pawai malam takbiran.
"Senang bisa ikut. Siapa tahu tahun depan gak bisa ikut kan," ujarnya.
Mutmainah bersama puluhan warga dusun ikut membawa api obor menandakan kemenangan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri.Â