Benarkah Meninggal di Bulan Ramadhan Dijamin Masuk Surga? Ustaz Syafiq Basalamah Beri Penjelasan
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
JAKARTA – Bulan Ramadhan menjadi bulan penuh keberkahan bagi setiap umat muslim. Di bulan Ramadhan ini, Allah SWT menjanjikan pahala berlimpah bagi mereka yang menjalankan kewajiban seperti puasa Ramadhan. Di bulan penuh keberkahan ini Allah juga membuka pintu maaf seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang meminta ampunan dosa.
Selain itu, selama Ramadhan pintu-pintu neraka juga ditutup. Mereka yang telah meninggal juga mendapatkan kebaikan selama Ramadhan, sebab selama Ramadhan mereka akan terbebas dari siksa kubur.
Lantas bagaimana dengan orang yang meninggal selama bulan Ramadhan? Akankah mereka yang meninggal di bulan suci Ramadhan ini bisa mendapatkan jaminan surga-Nya? Terkait hal ini, Ustaz Syafiq Basalamah angkat bicara. Diungkapnya bahwa orang yang meninggal di bulan Ramadhan tidak melulu bisa masuk surga-Nya.
“Meninggal di bulan Ramadhan apa kita langsung masuk surga? Tergantung amalannya,"kata Ustaz Syafiq Basalamah dikutip dari tayangan YouTube Jalan Hijrahqu Channel.
Lebih lanjut diungkap oleh ustaz Syafiq Basalamah jika mereka yang meninggal dunia saat bulan Ramadhan, dan merupakan orang yang taat dengan perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangannya dan melakukan kewajibannya sebagai muslim. Maka surga tersebut bisa didapatkannya.
“Artinya ada orang mati di bulan Ramadhan tidak sholat, ada orang yang mati di bulan Ramadhan tidak puasa dia. Maka semua tergantung amalannya,” sambungnya.
Lebih lanjut, ustaz Syafiq menjelaskan bahwa orang-orang yang meninggal di bulan Ramadhan atau meninggal di hari Jumat bisa menjadi tanda baik bagi mereka yang tidak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim.
“Ini tanda baik, kalau ada orang meninggal hari Jumat tanda baik Insya Allah. Tapi kalau orang itu tidak sholat yang itungannya itu bukan harinya tapi amalan manusia itu,” ujarnnya.
Ustaz Syafiq menambahkan,” Tapi ada momentum penuh kebaikan seperti Ramadhan, orang yang meninggal dunia haji misalnya ketika saat pakai ihram itu momentum kebaikan. Tapi itu dia berangkat haji tapi tidak sholat gara-gara orang bilang ‘antum punya uang banyak kenapa tidak berangkat haji’ akhirnya berangkat haji, mati di sana, padahal dia hajinya karena omongan manusia,” ungkapnya.