Ustaz Khalid Basalamah Larang Orangtua Ajarkan Anak Menabung: Itu Tidak Mendidik
- IG Deddy Corbuzier
VIVA Lifestyle – Kebanyakan orangtua mengajarkan pada anak-anaknya untuk menabung sejak dini. Dengan menanamkan kebiasaan ini sejak kecil, orangtua berharap anak tidak boros dan belajar menyisihkan uang.
Namun rupanya, prinsip tersebut tidak diterapkan oleh pendakwah, Ustaz Khalid Basalamah. Kenapa? Yuk, scroll untuk mengetahui jawabannya.
Ustaz Khalid mengungkapkan, dia sendiri tidak setuju jika anak-anaknya dibelikan celengan untuk menabung. Ustaz Khalid lebih suka jika anak-anaknya bersedekah. Apa alasannya?
Ilustrasi anak menabung.
- Freepik/jcomp
“Karena kalau kita suruh dia menabung, sementara dia kan tidak perlu tabungan itu. Katanya untuk pendidikan masa depan, kalau saya liat itu tidak mendidik,” ujar Ustaz Khalid dalam video yang diunggah di Youtube Ayo Hijrah, dikutip VIVA, Senin 25 Maret 2024.
“Kenapa? Karena kalau kita kasih dia celengan dan dia menabung, dia akan menjadi orang yang bakhil. Dia nabung, gak mau sedekah. Bahkan kalau kakaknya atau adeknya pegang celengannya dia marah,” sambungnya.
Menurut sang pendakwah, menanamkan sifat bakhil pada anak berbahaya.
“Lebih baik bapak ibu kasih uang, misalnya uang jajan sekolah bilang ‘nak nanti kalau ada temannya yang butuh bantu ya, ada celengan masjid di sekolah masukin ya’ ajarin dari kecil,” tuturnya.
Bukan menabung, Ustaz Khalid menyarankan agar orangtua mengajarkan anak untuk bersedekah sejak kecil. Sebab menurutnya, konsep yang benar adalah sedekah pangkal kaya bukan menabung pangkal kaya.
“Sedekah pangkal kaya. Gak ada akan pernah ketemu konsep Islam sama kapitalis. Kapitalis menabung pangkal kaya, gak akan sedekah dengan menabung, susah. Makanya harus kita tanamkan,” jelasnya.
“Ini saya pribadi ya. Jadi kalo Anda mau ikut Alhamdulillah, tidak juga Anda punya hak. Kita bukan sedang bicara dalil syar’i, tapi saya melihat pola ini perlu diterapkan,” imbuh Ustaz Khalid Basalamah.
KPAI Sebut Anak-anak Rentan Jadi Objek Politik Selama Tahapan Pilkada 2024
Pemerintah dan penyelenggara pemilu diminta perhatikan persoalan anak yang rentan jadi objek politik.
