10 Kebiasaan yang Membuat Karyawan Bahagia di Tahun 2024 Menurut Analisis

Ilustrasi: orang bekerja di kantor
Sumber :
  • www.pexels.com

VIVA – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebahagiaan melampaui apa yang tampaknya dari luar, dan hanya sedikit orang yang benar-benar memahami hal ini. Dikutip dari Forbes, sepuluh kebiasaan sederhana ini dapat membantu kamu yang sebagai seorang karyawan mencapai tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan membawa kamu ke puncak kehidupan:

Jalin Gandeng EcoTouch Implementasikan Bisnis Berkelanjutan

1. Hindari mati-matian mencari kebahagiaan

Penelitian menunjukkan bahwa itu menjadi bumerang dan dapat membuat kamu justru kurang bahagia. Orang Finlandia telah menduduki peringkat sebagai negara paling bahagia di dunia,” menurut Frank Martela. Kata Frank, “Tapi mereka tidak pergi mati-matian mencarinya. Bahkan, mereka unggul dalam tidak terlalu memperhatikannya.

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial

2. Fokus di dalam untuk menemukan kebahagiaan

Sains menunjukkan bahwa kebahagiaan adalah pekerjaan orang dalam. Aktivitas yang berfokus pada luar tidak mempertahankan kebahagiaan. Orang yang mencari kebahagiaan di luar diri mereka sendiri jarang menemukannya. Penelitian yang didukung sains menunjukkan bahwa kebahagiaan jangka panjang terjadi ketika kita mempraktikkannya. Seperti pergi ke gym dan membangun otot, kebiasaan yang berfokus ke dalam seperti rasa terima kasih dan meditasi membangun otot kebahagiaan yang bertahan lama.

Spesialis Kejiwaan ini Ungkap Alasan Kenapa Banyak Generasi Sandwich Banyak yang Stres

3. Berlatihlah bersyukur secara teratur

Penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan sebesar 25%. Orang yang berlatih bersyukur lebih optimis tentang masa depan, merasa lebih baik tentang hidup mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu berolahraga daripada mereka yang tidak berlatih bersyukur.

4. Apresiasi apa yang sudah kamu miliki

Ilustrasi bekerja di laptop.

Photo :
  • Pixabay

Yang Mulia Dalai Lama menyatakan bahwa mencapai kebahagiaan tidak hanya tentang memperoleh semua yang diinginkan, seperti rumah mewah, mobil sport, atau pakaian modis, tetapi mengarahkan perhatian pada apa yang sudah dimiliki serta bersyukur. Keinginan akan hal-hal materi hanya membawa ke dalam lubang tanpa dasar; tidak peduli seberapa cepat kamu memperolehnya, kepuasan akan selalu sulit dicapai. Sebaliknya, dengan fokus pada apresiasi terhadap apa yang sudah dimiliki, kebahagiaan dapat ditemukan di dalam diri, tanpa bergantung pada pencapaian materi.

5. Cari pekerjaan yang memiliki tujuan yang jelas

Ketika seseorang terlibat dalam pekerjaan yang bermakna, hal itu langsung terkait dengan tingkat kebahagiaannya. Studi telah menunjukkan bahwa pekerja jarak jauh melaporkan tingkat kebahagiaan sekitar 20% lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang bekerja di kantor secara penuh waktu.

6. Terima kasih kepada rekan kerja karena telah membantu tugas

Ilustrasi dunia kerja.

Photo :
  • Unsplash

Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Experimental Psychology, tim yang saling mengungkapkan rasa terima kasih sebelum menyelesaikan tugas-tugas yang memicu stres tinggi cenderung mengalami tingkat stres kerja yang lebih rendah. Ini terbukti dari respons kardiovaskular yang lebih baik dibandingkan dengan tim yang tidak mengungkapkan rasa terima kasih. Respons kardiovaskular yang lebih baik membawa manfaat seperti pengurangan stres, peningkatan konsentrasi, kepercayaan diri yang lebih besar, dan peningkatan kinerja.

7. Temukanlah posisi Anda dalam kurva kebahagiaan yang berbentuk "U" yang telah diteliti secara menyeluruh

Kebahagiaan cenderung mencapai puncaknya pada usia 18 tahun, kemudian menurun di pertengahan kehidupan, namun kembali meningkat seiring bertambahnya usia. Dari penelitian ini, terlihat bahwa kebahagiaan tidak selalu memerlukan perubahan drastis untuk terjadi.

8. Kendalikan kebahagiaan 

Studi menunjukkan bahwa merasa memiliki kendali atas kebahagiaan kamu secara positif berkorelasi dengan perasaan bahagia yang sebenarnya. Ini memberikan rasa kontrol pribadi dan meningkatkan kepercayaan diri, daripada bergantung pada faktor eksternal untuk merasa stabil.

9. Mencintai diri sendiri

Mengapresiasi capaian pada diri sendiri juga penting. Dengan mencintai dan merawat diri sendiri terlebih dahulu, kebahagiaan akan meningkat, dan kamu secara alami ingin membagikan perasaan positif tersebut kepada orang lain.

10. Melakukan tindakan kebaikan

Praktik kebaikan juga dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan kamu. Tindakan baik memperkuat kebahagiaan dan kepuasan kerja secara keseluruhan. Orang-orang yang secara aktif melakukan kebaikan cenderung lebih bahagia dan memiliki kesehatan mental dan fisik yang lebih baik daripada mereka yang tidak menghabiskan waktu untuk membantu orang lain.

Kantor Unilever Indonesia

Membangun Kota Hijau, Peran ESG dalam Perencanaan Properti

Komitmen ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang memenuhi standar tertentu, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua pihak.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024