Wanita Ini Pilih Bersyahadat Karena Meneladani Kesalehan Bunda Maria

Ilustrasi wanita muslim/wanita berhijab.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Valentina adalah seorang biarawati yang telah menempuh pendidikan Katolik selama 16 tahun. Di acara The Deen Show TV ia menceritakan bahwa meskipun hidup dan dibesarkan oleh biarawati yang saleh, namun ia mengaku bahwa agama Kristen bukanlah untuknya.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

“Saya selalu menjadi seorang pencari (kebenaran). Sungguh, saya telah menempuh pendidikan Katolik selama 16 tahun. Saat saya berumur 8 tahan, saya ingat saya memberi tahu para suster yang baik dan saleh bahwa (Kristen) ini tidak masuk akal. Tapi pendidikan yang bagus, dengan pendidikan jiwa. Namun kekristenan bukanlah untuk saya,” kata Valentina di YouTube Neo Oswald, dikutip Sabtu 23 Maret 2024. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

Valentina bercerita bahwa dirinya dibesarkan sebagai umat Kristen. Namun diakuinya, dia tidak bisa merasakannya. Dia kemudian bercerita saat pertama kali diperkenalkan dengan Islam pada tahun 1980-an. Dirinya yang seorang perawat bertemu dengan seorang dokter muslim. Dokter tersebut mengungkap kepada Valentina untuk pergi ke masjid.

Gerbong Khusus Wanita di LRT Jabodebek Mulai 23 Desember, Berlaku Senin hingga Jumat

Mendengar itu, Valentina memilih mengikuti perintah sang dokter. Dia pergi ke masjid yang dimaksud dokter tersebut dan bertemu dengan keluarganya.

Tega! Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Berisi Racun

“Saya duduk bersama saudara perempuannya keduanya berhijab. Sebenarnya saya cukup sering pergi ke sana. Mereka mengundang saya untuk berbicara ke sekolah agama untuk berbicara dengan gadis-gadis muda tentang pemberitaan,” ujarnya.

Namun diungkap Valentina, kesukaannya tentang pemberitaan itu harus dikuburnya rapat-rapat. Pasalnya dia sudah memiliki anak yang masih berusia kecil saat itu dan dia juga harus bekerja. Hingga suatu hari dia berbicara kepada Tuhan ‘Lihat Anda harus mewujudkannya’.

“Dan saya memutuskan untuk menyerahkannya ke tangan-Nya. Dan perlahan semua frasa ini terlintas di benak saya, dan saya tidak menyadarinya. ‘Tidak ada.. tidak ada seorang pun yang layak di sembah selain Allah’, atau ‘Tidak ada yang Maha Penyayang (kecuali Dia) Hanya Pada-Mu kami berpaling, dan hanya PadaMu kami meminta pertolongan’. Saya bingung dari mana saya mendapatkan itu,” ungkapnya.

Valentina kemudian menyadari bahwa kalimat-kalimat itu datang dari surat Al Fatihah. Hal itu baru disadarinya setelah 30 tahun dan memberikan dampak yang besar dalam hidupnya.

“Saya bilang inilah, Tuhan telah mengirimiku pesan itu. Saatnya untuk melakukannya,” ceritanya. 

Dijelaskan Valentina, dia tumbuh di dalam keluarga Kristen, namun ibunya bukanlah teladan utamanya, melainkan biarawati dan Bunda Maria, yang dijadikan teladan olehnya.

“Bukan Yesus tapi karena mereka adalah wanita-wanita yang suci dan saleh. Tidak masuk akal saya berpikir kenapa orang kulit putih membutuhkan perantara? Dan jika Tuhan itu satu lalu bagaimana mungkin Tuhan itu tiga? Saya selalu percaya pada satu pencipta, harus ada satu pencipta. Dan tahukah Anda pepatah lama kenapa dia turun bunuh diri demi menyelamatkan kita ketika dia bisa memaafkan? Dan itulah kecenderungan yang saya kejar,” ungkap Valentina. 

Valentina kemudian meninggalkan agama Kristennya dan memantapkan hati untuk memeluk agama Islam. Dalam acara tersebut, Valentina kemudian dituntun langsung untuk mengucapkan syahadat. Valentina pun terlihat tak kuasa menahan haru usai mengucap dua kalimat syahadat. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya