Jangan Asal Pilih Teman, Begini Kata Ustadz Hanan Attaki
- Pixabay
VIVA – Ustadz Hanan Attaki menegaskan bahwa memilih teman tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ia menekankan pentingnya memilih teman yang baik, yang dapat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari.
Ustadz Hanan Attaki menekankan untuk menemukan teman atau lingkungan yang di rasa kita nyaman dalam lingkungan tersebut.
“Temukan circle atau lingkungan yang kalian di situ merasa bisa saling men-support dan bisa saling menguatkan,” kata Ustadz Hanan Attaki, dikutip dari cuplikan video akun TikTok @IslamVibes, Kamis, 21 Maret 2024.
Temukan orang yang selalu memberikan support kepada kita dalam soal pribadi, karier, ataupun hubungan asmara. Dengan memiliki teman seperti itu, kita merasa tidak sendirian dalam menghadapi berbagai cobaan.
“Bil hak itu artinya men-support tentang karier, support tentang masalah pribadi, support masalah keluarga, atau menguatkan. Sama juga dalam masalah karier, masalah pribadi, masalah percintaan, masalah keluarga,” ujarnya.
“Kalian dikuatkan oleh mereka dan kalian juga menguatkan mereka. temukan itu lalu rawat,” imbuhnya.
Islam menekankan pentingnya mencari teman yang baik agar dapat memberikan manfaat kebaikan dalam hubungan persahabatan. Meskipun mencari dan memilih teman yang baik tidaklah mudah, namun tanpa usaha untuk mencarinya, akan sulit untuk menemukannya.
Dikutip dari NU Online, dari Abu Musa, dari Nabi Muhammad, beliau bersabda: Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, ada kalanya penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan aroma wanginya. Sedangkan pandai besi ada kalanya (percikan apinya) akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya. (HR.Al-Bukhari: 5108, Muslim: 2628), Ahmad:19163)
Ibn Athaillah mengatakan dalam kitab Al-Hikam: Jangan berteman (bergaul) dengan orang yang tingkah lakunya tidak membangkitkanmu (untuk meraih ridha Allah) dan ucapannya tidak menunjukkanmu kepada Allah.
Harus diingat bahwa ada berbagai jenis pertemanan. Pertama, ada yang bersifat ta'aruf, yaitu mengenal seseorang secara sengaja seperti bertemu di pesawat, bus, kereta, atau fasilitas umum, atau diatur pertemuan antara calon teman dan sebagainya. Kedua, ada pertemanan yang bersifat tarikhan, yaitu mengenal sejak lama seperti berteman sejak di kampung, masa sekolah, masa kecil, dan sebagainya.
Ketiga, ada pertemanan yang bersifat ahammiyatan, hanya didasarkan pada kepentingan seperti untuk bisnis, proyek, dan sebagainya. Keempat, ada pertemanan karena satu profesi atau kesamaan hobi. Namun, yang perlu diwaspadai adalah pertemanan yang bersifat 'aduwwun, yakni seolah-olah baik padahal bertujuan untuk menikam dari belakang.