Dosa Ini Sering Dianggap Sepele Tapi Dapat Menghilangkan Pahala Puasa Ramadhan

JAKARTA – Puasa Ramadhan adalah ibadah yang memiliki pahala yang besar dan dilakukan hanya selama bulan Ramadhan. Ini membedakannya dari ibadah lainnya.

Puasa tidak hanya harus memenuhi kewajiban puasa dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum tetapi juga harus menjaga perkataan dan perbuatan serta hawa nafsu. Lebih dari itu, puasa harus menjadi dorongan untuk berhenti melakukan dosa.



Bergosip.

Photo :

• Ilsutrasi bergosip

Untuk menjaga kualitas puasa, selain mempertimbangkan keabsahannya secara fiqih, umat Muslim juga perlu mempertimbangkan hal-hal yang dapat menghilangkan pahala puasa. 

Dalam kitabnya Al-Majmu' Syarhul Muhaddzab, Al-Imam Nawawi menyatakan bahwa menjaga diri dari perkataan yang tidak baik dan buruk adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan keutamaan dan kesempurnaan puasa.

Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw bersabda:

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak peduli dia telah meninggalkan makanan dan minumannya.”

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai dan Ibnu Majah dalam Sunannya, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, ia berkata : “Hadits ini shahih sesuai syarat keshahihan hadits menurut standar Iman Al-Bukhari”. Hadits ini diriwayatkan jugs dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda :

“Berapa banyak orang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan hausnya saja. Berapa banyak orang yang bangun malam, tidak mendapat pahala kecuali hanya bangun malamnya saja.”

Apa saja yang dapat merusak bahkan menghilangkan pahala puasa? Tiga hal berikut memang terlihat sepele namun dapat menghapus pahala puasa, dilansir dari NU Online pada Selasa, 19 Maret 2024 :

Melakukan perbuatan yang dapat menggugurkan pahala puasa, seperti menggunjing orang lain, melakukan adu domba, atau berbohong. Dalam hadits berikut, Nabi Muhammad SAW bersabda :

"Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa, membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat dan sumpah palsu" (HR Ad-Dailami).

Ketika seseorang berpuasa karena ingin mendapat pujian orang lain atau merasa puasa mereka lebih baik dari puasa orang lain. Riya adalah perbuatan syirik selain dapat menggugurkan pahala puasa. Rasulullah saw bersabda :

"Barangsiapa yang berpuasa namun ia riya, maka dia telah berbuat syirik." (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Thabrani).

Jika seseorang berbuka puasa dengan sesuatu yang haram, pahalanya dapat gugur. Makanan haram yang dimaksud adalah makanan yang dicuri atau yang dianggap najis dalam Islam.

Menurut Habib Zain bin Smith (al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah, h. 587) mengonsumsi makanan haram juga dapat membuat seseorang malas beribadah, membuatnya mudah untuk meninggalkan puasa. 

Halaman Selanjutnya

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak peduli dia telah meninggalkan makanan dan minumannya.”