Pria Ini Pilih Mualaf Setelah Keluar Masuk Penjara Gara-gara Kecanduan Obat-obatan
- Dok.BBC
Derby – Joshua Munns (30), seorang penduduk Derby, berbagi kisah perjalanan hidupnya yang penuh liku, di mana dia telah mengalami masa masuk penjara, menjadi tunawisma, dan berjuang dengan kecanduan alkohol dan obat-obatan.
Namun, dengan masuknya bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh dengan puasa, doa, dan introspeksi, Munns menyambutnya dengan penuh antusiasme. Baginya, Ramadhan adalah kesempatan untuk melakukan detoksifikasi dan membersihkan pikiran.
Ilustrasi menu Ramadhan.
- Ist.
Sebagai umat Muslim yang mempraktikkan puasa Ramadhan, Munns berkomitmen untuk tidak makan atau minum antara matahari terbit dan terbenam. Baginya, puasa adalah bentuk detoksifikasi bagi tubuhnya yang kini dia rasakan.
Meskipun baru memeluk agama Islam lima bulan yang lalu, Munns merasakan bahwa berpuasa memberinya kesempatan untuk menemukan kedamaian dan keseimbangan yang baru dalam hidupnya.
“Orang-orang bertanya apakah saya sudah bersiap. Secara realistis Anda tidak akan tahu sampai Anda melakukannya. Banyak orang mengatakan permulaan adalah hal yang paling sulit tetapi tubuh Anda beradaptasi dengannya,” ujarnya, dikutip dari BBC Internasional Kamis, 14 Maret 2024.
“Bagi saya, bahkan ketika Anda berdoa, itu lebih fokus dan Anda memiliki waktu tenang. Itulah yang terutama saya nantikan, pikiran Anda menjadi jernih. Seseorang menjelaskan kepada saya bahwa ini adalah detoksifikasi untuk tubuh Anda,” imbuhnya.
Munns tinggal di London sebelum dia menjadi Muslim. Dia melakukan kehidupan yang kurang sehat. Sebab, ia tidak bisa mengontrol dalam mengkonsumsi alkohol. Kemudian ia pindah ke Derby untuk mengubah gaya hidupnya.
“Saya berada dalam kehidupan yang buruk karena kecanduan narkoba, alkohol, saya diberi kesempatan untuk pindah ke Derby untuk mengubah hidup saya dengan sebuah perusahaan bernama New Hope, yang memberi Anda akomodasi yang didukung,” katanya.
Ilustrasi puasa.
- pixabay
Ia pun sempat merenung dan bertanya, apa tujuan manusia hidup, apa yang ia yakini? Meski ia percaya Tuhan itu ada, tapi dia tidak tahu siapa Tuhan itu. Ia kemudian menemukan jawabannya ketika singgah di sebuah masjid.
“Ketika saya sedang duduk di kamar, saya berpikir apa tujuan saya? Untuk apa saya ada di bumi ini? Apa yang saya yakini? Saya memang punya keyakinan, saya tahu Tuhan itu ada, tapi saya tidak tahu siapa Tuhan itu dan tentang Tuhan sampai saya menemui sebuah masjid di Normanton,” pungkasnya.
Dia mengatakan umat Islam lainnya telah menerima masa lalunya, dan berbicara dengannya tentang pengampunan. Munns, yang dibesarkan dalam keluarga Kristen, mengatakan banyak perubahan yang terjadi dalam hidupnya.
“Banyak hal telah berubah bagi saya, hubungan saya dengan keluarga saya. Mereka cukup menerima. Yang dipedulikan ibuku hanyalah membuat putranya kembali bersih, sadar, dia hanya ingin putranya kembali,” terangnya.
Dia menyatakan bahwa dia mengikuti program rehabilitasi untuk mengatasi kecanduannya, dan perubahan yang telah dia lakukan telah membawanya ke arah yang lebih positif.
