Mengapa Nabi Muhammad SAW Anjurkan Makan Buah Kurma dengan Jumlah Ganjil saat Berbuka Puasa?

Kurma
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Secara tradisional, Rasulullah Nabi Muhammad SAW dikenal suka memulai berbuka puasa dengan mengonsumsi kurma segar diikuti dengan segelas air putih sebelum melanjutkan makan malam yang lebih berat. 

Tegas, Buya Arrazy Tegur Seorang Habib yang Ajarkan Sholawat untuk Minta Dunia

Tindakan ini tidak hanya menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa tetapi juga memberikan energi instan karena kandungan gula alaminya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW berkata: “Jika salah satu dari kalian ingin berbuka puasa, maka lakukanlah dengan kurma, karena kurma adalah makanan yang penuh berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Muhammadiyah: Sebelum Menikahi Khadijah, Nabi Muhammad SAW Bukan Pengangguran

Buah kurma.

Photo :
  • http://artikelkesehatan7.blogspot.com/2014/04/info-kesehatan-konsumsi-kurma-mampu-perlancar-persalinan.html

Jumlah Ganjil

Kisah Cinta Legenda Tinju Dunia, Tak Mau Nama Nabi Muhammad Ada di Trotoar

Namun, seperti yang banyak orang ketahui, Nabi Muhammad menganjurkan untuk mengonsumsi kurma dengan jumlah ganjil, seperti tiga butir. 

Selain tiga butir, Rasulullah SAW juga menganjurkan makan kurma dalam jumlah ganjil lainnya, seperti satu, tiga, lima, tujuh, atau sembilan. 

Al-Munawi dalam kitabnya Faidlul Qadîr menyebutkan bahwa Rasulullah memakan tujuh butir kurma yaitu karena kecintaan beliau kepada bilangan yang ganjil dalam segala urusan. Rasulullah juga melakukannya saat berbuka puasa ataupun hendak berangkat sholat Idul Fitri. 

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan dikutip oleh At-Tabrizi (Muhammad bin Abdullah At-Tabrizi, Misykâtul Mashâbîh, Beirut, Al-Maktab Al-Islami, 1979), menyebutkan bahwa "Adalah Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallama tidak pergi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil."

Rasulullah SAW selalu mengomsumsi kurma ajwa. Kurma Ajwa adalah salah satu varietas kurma yang berasal dari Madinah, Arab Saudi. Kurma ini memiliki ciri khas bentuk yang kecil, berwarna gelap, dan tekstur yang lembut. Namun, yang membuat Kurma Ajwa begitu istimewa adalah nilai historis dan keagamaannya dalam tradisi Islam. 

Dikatakan bahwa Rasulullah Muhammad SAW sangat merekomendasikan untuk mengonsumsi Kurma Ajwa karena memiliki banyak manfaat kesehatan dan keberkahan spiritual. 

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan dikutip oleh At-Tabrizi (Muhammad bin Abdullah At-Tabrizi, Misykâtul Mashâbîh, Beirut, Al-Maktab Al-Islami, 1979), menyebutkan bahwa "Adalah Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallama tidak pergi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil."

Menghidark Racun dan Sihir

Selain itu, mengonsumsi kurma dikatakan dapat menghidarkan seseorang dari racun dan sihir. Ini tertuang dalam hadis HR Bukhori dan Muslim menerangkan bahwa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari dapat menghindarkan seseorang dari racun maupun sihir sepanjang hari.

Keutamaan makan kurma dalam jumlah ganjil juga dijelaskan dalam hadits shahih Bukhori dan Muslim. Diriwayatkan dari Shahabat Sa'ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah SAW beliau pernah bersabda: "Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir."

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullaah menukilkan omongan Imam Al-Khathabi mengenai keistimewaan kurma ajwa:

"Kurma ajwa bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir dikarenakan do'a keberkahan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap kurma Madinah bukan karena dzat kurma itu sendiri."

Ilustrasi puasa.

Photo :
  • pixabay

Rasulullah SAW juga pernah bersabda: "Kurma ajwa itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun." (HR Ibnu Majah dari Sahabat Jabir bin Abdillah dan Abi Sa'id, demikian juga At-Tirmidzi dalam sunnannya dari Abu Hurairah. 

Walaupun Rasulullah memakan kurma dengan jumlah ganjil, bukan berarti kita tidak boleh memakan kurma berjumlah genap.

Di samping sebagai sunah Rasulullah SAW yang bisa menjadi amal ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar, buah kurma juga memiliki manfaat untuk kesehatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya