Kenapa Laki-Laki Malas Dengar Wanita Curhat? Begini Jawaban Aisah Dahlan
- Pixabay/pexels
VIVA Lifestyle – Wanita memiliki sifat selalu bercerita tentang segala hal dengan orang dekatnya. Bahkan tidak sedikit wanita sering menceritakan hal-hal yang terbilang tidak penting untuk diceritakan.
Namun pernahkah wanita merasakan dicuekin atau tidak didengar oleh pasangan mereka saat bercerita? Lantas mengapa pria malas mendengar wanita curhat? Terkait hal ini, praktisi neuroparenting, dr. Aisah Dahlan angkat bicara. Scroll lebih lanjut.
Dijelaskannya bahwa ketika wanita bercerita atau curhat kepada pasangannya, pria menganggap bahwa dia harus mencarikan solusi.
“Karena laki-laki itu menjaga keamanan, dia berpikir kalau cewek curhat harus mencarikan solusi. Laki-laki kan udah capek jadi mendengar cewek curhat alam bawah sadar laki-laki mendengernya bahwa ‘tolong dong atasi masalah aku’,” kata dia saat berbincang dengan Deddy Corbuzier dikutip dari potongan video yang diunggah akun gosip @lambegosiip.
Padahal kata dr. Aisah hal tersebut salah besar. Kata dia, wanita curhat kepada pasangan mereka hanya untuk didengar bukan meminta solusi kepada pasangan mereka.
“Padahal di sisi lain perempuan curhat hanya ingin didengar doang enggak usah dikasih solusi. Justru itu ada salah persepsi antara laki-laki dan perempuan karena belum belajar tentang spek otaknya itu jadi laki-laki di bawah alam sadarnya kan menjaga keamanan kan,” ujarnya.
Dr. Aisah Dahlan mengungkap dalam alam bawah sadar pria ketika wanita bercerita atau curhat kepadanya dia menganggap bahwa wanita sedang mencari perlindungan kepada mereka. Padahal hal tersebut salah besar.
“Selalu ‘istri saya kasian nih’ jadi sebetulnya mencari solusi itu karena kasian dan ingin melindungi memproteksi. Tapi perempuan merasa ‘aku tuh bukan mencari solusi cuman dengerin aja’ makanya sering (wanita ngomong) ‘enggak gitu’ jadi berantem kan,” ujar dia.
Maka dari itu, kata dr. Aisah Dahlan, pria harus belajar bahwa ketika istri atau pasangan mereka curhat. Maka cukup dengarkan dan bukan berikan solusi melainkan ketenangan untuk mereka.
“Jadi paling gampang tuh istri cerita saya sakit kepala. Otomatis bapak-bapak ‘Yaudah minum obat’ bukan minum obat karena ibu udah minum obat juga. Dia cuman ingin (suami) bilang ‘kasian ya kamu capek’ gitu doang,” kata dia.