Zaidul Akbar Ungkap Pendam Emosi Bisa Jadi Penyakit: Kalo Diomongin Orang Gak Usah Pake Rasa

dokter Zaidul Akbar
Sumber :
  • YouTube dokter Zaidul Akbar

VIVA Lifestyle – Belakangan ini sejumlah masalah kesehatan muncul di masyarakat. Bahkan beberapa penyakit yang diidap cukup mengancam kehidupan mereka.

Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

Pendakwah sekaligus praktisi herbal, dr Zaidul Akbar mengungkapkan jika penyakit ternyata lekat kaitannya dengan emosi seseorang. Emosi yang terus terpendam, justru tidak baik bagi tubuh dan akan menimbulkan berbagai penyakit. Benarkah? Yuk, scroll untuk mengetahui jawabannya.

“Semua organ itu kalau dalam kaidah di luar medis pasti ada emosi yang tersembunyi di situ. Di mana bisa melihat emosi itu dari penyakit. Karakter penyakit itu sebenarnya karakter emosinya,” kata dia dalam potongan video yang diunggah di akun TikTok @Rumah Herbal, dikutip Kamis 22 Februari 2024.

Kaleidoskop 2024: 5 Tanda Ada Sarang Ular Kobra di Rumah, hingga 5 Negara Tanpa Malam

Ilustrasi pria marah/emosi.

Photo :
  • Freepik/nakaridore

Lebih lanjut diungkap penggagas buku Jurus Sehat Rasulullah itu, karakter penyakit seseorang berkaitan dengan karakter emosinya yang berlebihan, seperti sedih berlebihan, takut berlebihan, marah berlebihan, atau dendam berlebihan.

Jangan Putus Asa! Meski Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup, Tingkat Kesuksesan Penanganan Talasemia Capai 95 Persen

“Maka (yang berlebihan itu) pasti akan ada konsekuensi organ di dalam tubuhnya,” jelasnya.

Makanya, kata Zaidul Akbar, kita harus punya standar hidup. Jika kaitannya dengan orang lain maka kita tidak perlu terlalu dipikirkan atas perilaku atau perkataan seseorang terhadap kita.

“Maksudnya kalau diomongin sama orang lain Anda sudah mulai pakai feeling letting, enggak usah pakai rasa. ‘Lu mau ngomong apa aja silakan, enggak usah pakai perasaan, biarin aja’. ‘Makasih ya’, gitu aja,” jelas dia.

"Supaya apa? Supaya Anda atau kita tidak merasa teraniaya, terzalimi. Kan doa tadi itu ‘Allahumma ini auzubika an azlima auzlama’ kan menzalimi dan dizalimi orang lain,” sambungnya.

Diungkap Zaidul, perilaku menzalimi orang lain itu bisa menyebabkan sejumlah penyakit pada orang tersebut. Lantaran emosi yang dirasakan bisa berpengaruh pada sistem organ tubuhnya. 

“Menzalimi itu penganiayaan, yang dizalimi akan dianiaya. Bahasa konotasinya itu nanti akan terjemahkan ke dalam tubuh kita dalam bentuk organ itu akan menderita, gitu kurang lebih. Macam-macam penyakitnya. Kenapa? Karena memang sudah diajarkan atau sudah disampaikan nabi,” ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya