Serba-serbi Perayaan Valentine 14 Februari

Hari Valentine
Sumber :
  • Antara/Yusran Uccang

VIVA Lifestyle  – Setiap tanggal 14 Februari, beberapa masyarakat merayakan hari Valentine. Tahun ini, hari Valentine jatuh pada hari Rabu besok yang bebarengan dengan pemilu.

Habib Jafar Jelaskan Cara Mengucapkan Selamat Natal yang Sesuai dengan Ajaran Islam

Ada kisah menarik di balik perayaan Valentine ini. Seperti apa serba-serbi hari Valentine? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Sejarah

Terpopuler: Gus Miftah Kritik Ustaz Maulana, Paspampres Usir Jemaah Salat Jumat Demi Gibran

Hari Valentine

Photo :
  • pixabay

Asal usul Valentine's Day atau juga disebut Hari Valentine, dapat ditelusuri kembali ke perayaan pagan kuno yang disebut Lupercalia, dirayakan oleh orang Romawi pada pertengahan Februari. Lupercalia dianggap sebagai perayaan kesuburan dan kesehatan, di mana para pemuda Romawi mengadakan undian untuk memilih pasangan selama setahun.

Paspampres Usir Jemaah Salat Jumat Demi Wapres Gibran, Buya Yahya: Haram!

Beberapa cendekiawan berpendapat bahwa gereja Kristen kemudian mencoba menggantikan festival ini dengan merayakan Hari Valentine sebagai penggantinya. Ada beberapa kisah yang terkait dengan Santo Valentine, seorang martir Kristen pada abad ke-3 Masehi.

Salah satu legenda yang terkenal adalah tentang seorang imam Kristen bernama Valentinus yang membantu pasangan muda menikah secara rahasia, melanggar perintah Kaisar Claudius II yang melarang pernikahan di kalangan tentara Romawi.

Valentinus ditangkap, dipenjarakan, dan dieksekusi pada tanggal 14 Februari. Sebelum eksekusinya, ia mengirimkan surat cinta terakhir kepada kekasihnya dan menandatanganinya dengan "Dari Valentine mu".

Meskipun legenda-legenda ini memberikan beberapa wawasan tentang asal usul Valentine's Day, masih banyak yang tidak diketahui. Hari Valentine telah menjadi perayaan global yang dipenuhi dengan tradisi memberikan kartu valentine, coklat, dan bunga kepada orang yang di cintai.

Bagi sebagian orang, Hari Valentine adalah kesempatan untuk merayakan cinta dan hubungan mereka, sementara bagi yang lain, lebih merupakan kesempatan untuk mengenang tradisi sejarah yang melatarbelakangi perayaan ini.

Identik dengan Cokelat

Hari Valentine

Photo :
  • Pixabay/ JillWllington

Cokelat merupakan hadiah yang sangat umum untuk merayakan Valentine bersama teman dan kekasih. Tidak mengherankan bahwa cokelat disukai oleh berbagai kalangan usia, dari anak-anak hingga orang dewasa dan bahkan lansia. Mengapa cokelat begitu populer sebagai cara untuk mengekspresikan cinta pada Hari Valentine?

Salah satu alasannya adalah daya tarik romantis yang melekat pada cokelat. Cokelat sering dianggap sebagai simbol percintaan yang manis dan romantis karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis. Ini mungkin menjadi alasan utama mengapa cokelat menjadi hadiah yang paling dicari pada Hari Valentine.

Selama bertahun-tahun, cokelat telah menjadi simbol rayuan. Dalam penampilan Jean Harlow dalam film Dinner at Eight tahun 1933, cokelat dikaitkan dengan kemewahan dan kegembiraan. Dia digambarkan berbaring di atas bantal berbentuk hati di tempat tidur dengan pakaian satin dan payet, sementara mengelilingi sekotak cokelat.

Menurut Smithsonian, sejarah cokelat memang menunjukkan bahwa makanan ini terkait erat dengan cinta. Cokelat memiliki sejarah panjang di Amerika Serikat. Di kalangan kelas atas suku Maya dan Aztec, cokelat, minuman yang terbuat dari biji kakao panggang yang dicampur dengan tepung jagung, vanila, dan madu, dianggap sebagai barang yang sangat berharga.

Kecintaan terhadap cokelat kemudian menyebar ke seluruh Eropa pada awal abad ke-16. Rumah cokelat mulai bersaing dengan rumah kopi sebagai tempat nongkrong di London. Pada tahun 1657, satu toko di Gracechurch Street membuka pintunya dengan menawarkan cokelat sebagai minuman India Barat yang memiliki manfaat penyembuhan dan perlindungan tubuh dari berbagai penyakit.

Marie Antoinette, yang membuat cokelat pribadi, membawanya ke Versailles saat pernikahannya dengan Louis XVI pada tahun 1770. Dia menciptakan variasi cokelat dengan berbagai bahan seperti umbi anggrek untuk kekuatan, bunga jeruk untuk kesejukan, atau susu almond untuk kesehatan pencernaan.

Madame de Sevigne bahkan menulis tentang konsumsi cokelat yang melimpah di Versailles pada tahun 1671 di Prancis; Raja Louis IV bahkan minum cokelat setiap hari, dan Madame du Barry menggunakan kombinasi cokelat dan ambar untuk meningkatkan gairah.

Ketika era Victoria dimulai pada tahun 1837, perkembangan teknologi mengubah Hari Valentine menjadi acara bisnis yang besar.

Bolehkah Umat Islam Merayakan Valentine?

Valentine di Arab Saudi.

Photo :
  • Al Arabiya

Buya Yahya pernah menerangkan soal Hari Valentine melalui kanal YouTube pribadinya Al-Bahjah TV yang sempat dibagikannya pada 12 Februari 2018 yang lalu. Dalam video tersebut Buya menerangkan, hukum seseorang menerima hadiah atau cokelat saat hari Valentine.

Dalam ceramahanya tersebut, beliau menegaskan dengan lembutnya pada para anak muda perihal hari Valentine ini agar mereka tidak lagi terbius oleh hari kasih sayang yang dirayakan sedunia ini.

“Anda tidak perlu ikut-ikutan wahai anak-anakku semua. Kasih sayang yang diajarkan baginda Nabi SAW, kasih sayang itu adalah  kasih sayang Nabi,” kata Buya Yahya.

“Anda memiliki Nabi Muhammad, yang sudah mengajari kasih sayang di dalam perang. Nabi mengajari kasih sayang terhadap binatang sekalipun,” jelasnya lagi.

Buya Yahya juga menambahkan bahwa Hari Valentine atau Hari kasih sayang ini bukan merupakan budaya umat Islam. Pasalnya ini merupakan budaya milik dari orang-orang di luar agama Islam.

Kata Buya Yahya, umat Muslim sebaiknya jangan ikut-ikutan memeriahkan perayaan hari Valentine karena hal ini merupakan termasuk kebatilan.

“Kisah valentine day adalah kisah yang mengagungkan seorang santo yang bukan dari agama kita, mengagungkan syiar yang bukan syiar kita,” pungkasnya.

“Dan itu adalah kebatilan yang Anda tidak boleh ikut-ikutan, tidak boleh terbawa, semeriah apapun acara itu diadakan, Anda tidak boleh ikut. Yang sudah terlanjur janjian, batalin,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya