Mana yang Lebih Prioritas Ibu atau Istri? Begini Jawaban Buya Yahya
- Instagram @buyayahya_albahjah
VIVA Lifestyle – Beberapa waktu belakangan ini, ramai di media sosial tentang pendapat seorang pria mengenai prioritas mereka seusai menikah. Dalam video tersebut seseorang bertanya kepada sejumlah pria yang ada di sebuah kantor mengenai mana urutan paling pertama untuk diprioritaskan. Mulai dari ibu, istri dan anak usai menikah.
Banyak dari pria yang menomorsatukan sosok ibu sebagai prioritas mereka. Disusul anak kemudian istri. Namun ada pula yang menomorsatukan istri sebagai sosok prioritas mereka, disusul anak, kemudian baru ibu.
Lantas bagaimana Islam melihat hal tersebut? Mana yang harus diprioritaskan, antara ibu dan istri? Terkait hal ini, Buya Yahya mengungkap bahwa bagi seorang pria, orang tua harus tetap menjadi prioritas mereka.
“Kami himbau ke istri ‘wahai wanita solehah ingat suamimu punya kewajiban yang tidak pernah berkurang kepada ibunda dan ayahandanya’. Tapi, ketika seorang suami menikah dengan seorang wanita maka ketahuilah kewajiban terhadap ibundanya tetap nomor satu. Seorang wanita yang menikah dengan laki-laki maka ketahuilah kewajibannya berpindah kepada suami nomor satu. Ingat itu,” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Buya Yahya.
Lebih lanjut diungkap Buya Yahya suami memiliki kewajiban untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada ibunda dan ayahanda. Lantaran itu, seorang istri itu harus membantu pengabdian suaminya.
“Jadi seorang istri membantu suaminya mengabdi kepada ayah dan ibunya itu istri solehah. Apalagi dikatakan sang istri punya keluarga yang masih menjaga,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya mengungkap seorang istri harus tetap patuh pada perintah suami. Terlebih ketika menyangkut pengabdian kepada kedua orang tuanya. Buya Yahya juga menyebut bahwa jika ada seorang istri yang tidak mau patuh pada suami tidak hanya sekedar didiami tapi wajib tidak diberi nafkah.
“Enggak dikasih makan, wanita itu enggak wajib diberi nafkah karena tidak patuh pada suami.Maka sampaikan kepada wanita tersebut untuk menuruti suaminya jangan sampai didiamkan terus dan suami mendiami dia. Suaminya punya hak, ingin memberikan pendidikan. Karena nasehati diemin nomor dua kalau enggak nurut nasehati kalau tidak nurut diemi sudah benar,” katanya.
Di sisi lain, Buya Yahya menjelaskan bahwa memang seorang istri kewajibannya setelah menikah nomor satu adalah kepada suaminya. Kepatuhan dan pengabdiannya.
Tapi yang perlu diingat seorang istri kata Buya Yahya, Suami yang baik tidak akan mencabut kebiasaan pengabdian sang istri kepada ibunda dan ayahanda. Artinya kalau Anda seorang suami yang baik akan selalu mengajari untuk baik sama bapak dan ibunya.
“Jangan sampai suami ‘tidak kamu sudah saya ambil kamu sudah nikah sama saya enggak boleh ke orang tua kamu’ ini suami sakit. Ini salah paham jadi suami hebat seperti itu bahkan memberikan bekal ‘istriku tercinta karena kamu tidak bisa mengabdi pada ibu dan bapakmu jangan lupa kirim hadiah ini saya sisihkan rezeki, kamu kirim terus’ itu baru suami baru hidup indah,” kata Buya Yahya.