Indonesia Menjadi Negara Dengan Tinggi Badan Terpendek di Dunia

VIVA –  Organisasi independen World Population Review (WPR) menempatkan negara Indonesia di antara jajaran sepuluh negara dengan tinggi badan rata-rata usia dewasa terpendek di dunia.

Dikutip dari situs resminya, Jumat, 2 Februari 2024, Indonesia menduduki peringkat 182 dari 199 negara yang disurvei. Menurut hasil penelitian tersebut, tinggi badan orang Indonesia sekitar 158 cm. 

Indonesia masuk ke jajaran 10 negara dengan tubuh terpendek, bersama Bolivia dengan tinggi rata-rata 159 cm, Filipina 161 cm, Vietnam 162 cm, Kamboja 162,5 cm, Nepal 163 cm, Ekuador 163 cm, Sri Lanka 163 cm, Nigeria 163,8 cm dan Peru 164 cm.

Tidak hanya tubuh terpendek, WPR juga menempatkan 10 negara dengan tinggi badan orang dewasa di atas rata-rata. Di urutan teratas adalah Belanda dengan tinggi sekitar 184 cm, Montenegro 183 cm, Denmark dengan tinggi 182 cm, Norwegia 182 cm, Jerman 180 cm, Kroasia 180 cm, Ceko 180 cm, Slovania 180 cm dan Serbia dengan tinggi badan 180 cm.

Penduduk Indonesia juga memiliki tubuh terpendek di ASEAN. Indonesia menduduki peringkat terendah diantara negara-negara ASEAN. Sementara itu, warga Singapura memiliki rata-rata tubuh yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

Berdasarkan infografis DNA ASEAN, rata-rata tinggi badan warga Singapura adalah 171 cm atau 7 cm lebih tinggi dibandingkan negara lain. Wanita Singapura rata-rata memiliki tinggi 160 cm.

Di Malaysia, rata-rata tinggi badan pria adalah 165 cm. Sedangkan tinggi perempuan adalah 153 cm.

Sementara itu, rata-rata tinggi badan pria di Indonesia adalah 158 cm, sedangkan tinggi wanita adalah 147 cm.

Alasan mengapa penduduk Indonesia rata-rata memiliki tinggi badan yang pendek karena hal tersebut tak terlepas dari faktor genetik. Ras orang Indonesia yang termasuk ras Mongoloid memang diciptakan tidak lebih tinggi dari ras Kaukasoid. Namun faktor genetik ternyata hanya mempengaruhi sebesar 20 persen. Tinggi badan seseorang justru banyak dipengaruhi oleh faktor nutrisi. 

Masyarakat negara-negara Asia, khususnya Indonesia, cenderung memiliki tubuh yang pendek dibandingkan negara-negara Barat. Selain faktor genetik, ternyata hormon, jenis kelamin, dan pola makan juga menjadi faktor penyebab seseorang menjadi lebih pendek.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Indonesia diwakili oleh Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp. D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FAADV. Dia terpilih sebagai pemenang penerima penghargaan NAOS.

VIVA.co.id

22 Desember 2024