Keren, Karya Anak Bangsa Ini Bisa Bantu Melestarikan Lingkungan

Michelle Ester Arinda Jaya, Rafi Thufail Muhammad dan Cyril Maximus Hermansyah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

VIVA LIFESTYLE – Kemajuan teknologi di zaman modern ini tak luput dari peran anak bangsa dan ide kreatif yang mereka ciptakan. Berbagai inovasi terbaru yang telah dilahirkan oleh anak-anak dalam negeri bahkan mampu bersaing di kancah internasional dan memberikan manfaat yang begitu besar bagi masyarakat.

Sidak TPA Muara Fajar, Menteri LH Tegaskan Pemda Harus Gercep Tangani Masalah Sampah

Sebut saja penemuan alat pendeteksi sampah pilah untuk anak-anak. Alat tersebut memiliki kecanggihan sinyal yang dapat memisahkan jenis-jenis sampah. Seperti diketahui, di berbagai tempat umum biasanya ada tiga jenis tempat sampah untuk hal-hal yang berbeda yakni sampah yang bisa didaur ulang, tidak bisa didaur ulang, dan sampah elektronik. Scroll lebih lanjut ya.

Teknologi yang diterapkan dalam alat pendeteksi Smart Fun Waste ini akan mempermudah masyarakat, terutama anak-anak, tanpa bingung memilah jenis sampah mereka sehingga bermanfaat dalam upaya pemeliharaan lingkungan. Anak-anak pun bisa belajar memahami perbedaan jenis sampah sejak dini.

Anggota DPR Dukung Langkah Menkopolkam Lindungi Pelajar Dari Bahaya Judi Online

"Kami mempraktekan prototipe pendeteksi pilah sampah kepada anak-anak PAUD, mereka senang sekali dengan adanya alat ini. Mereka bahkan mengumpulkan sampah-sampah agar bisa menggunakan alat kami," kata Michelle Ester Arinda Jaya, pembuat alat Smart Fun Waste, dalam keterangannya.

Polisi Cek Kondisi Anak 9 Tahun Usai Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras oleh 4 Pria di Tangerang

Prototipe ini berhasil menorehkan prestasi menjadi peringkat kedua di Bali. Untuk juara pertama diraih tim dari Malaysia. Bersama dua rekan lainnya yakni Rafi Thufail Muhammad dan Cyril Maximus Hermansyah, mereka juga menghasilkan alat ukur kelembaban tanah yang bisa digunakan oleh para petani, seperti untuk menanam cabai, sayuran, dan persawahan.

"Alatnya akan mendeteksi langsung kelembaban tanah. Jika tanah mulai mengalami kekeringan, alat yang bisa dikendalikan lewat laptop akan bisa menyemprotkan air yang sudah mengandung pupuk," jelas Michelle.

Ilustrasi anak muda.

Photo :
  • Freepik/freepik

Di Taiwan, trio Michelle, Rafi dan Cyril berhasil meraih posisi ketiga. Hebatnya, penemuan mereka mendapat apresiasi dari sebuah perusahaan di negara tersebut yang berniat mengembangkan penemuan mereka. Ketiganya juga menorehkan prestasi gemilang di Indonesia Inventors Day 2023 yang berlangsung di Bali dan di ajang Taiwan Innotech Expo (TIE) 2023 di Taiwan.

Sementara itu, dari 212 penghargaan yang diraih Universitas Trisakti tercatat 31 merupakan prestasi tingkat internasional. Dengan rincian 12 juara pertama, 9 juara kedua dan 10 kali juara ketiga.

Atas beragam prestasi membanggakan tersebut, Rektor Universitas Trisakti, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, memberikan penghargaan bagi para mahasiswa yang berhasil mengharumkan nama Trisakti. Prof Kadarsah mengapresiasi para Mahasiswa lewat pemberian uang pembinaan dengan jumlah yang beragam sesuai dengan tingkat kompetisinya. Diharapkan, dengan uang pembinaan ini akan semakin meningkatkan semangat para Mahasiswa untuk terus berprestasi di ajang apapun yang membawa nama Universitas Trisakti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya