Jadi Pembicara Talk Show, Tasya Farasya Ajak Masyarakat Bijak Pilih Produk Skincare

Beauty Influencer, Tasya Farasya hadiri talk show Decode Indonesian Specific Ski
Sumber :
  • ist

VIVA Lifestyle – Sosok selebriti Tasya Farasya yang dikenal sebagai Beauty Influencer hadir dalam talkshow bertajuk “1st in Indonesia: ParagonCorp Skin Genomic Research - Decode Indonesian Specific Skin Needs” di Jakarta X Beauty (JXB). 

Tak Perlu Skincare Mahal! Ini 8 Cara Alami Hilangkan Komedo di Rumah

Pada kegiatan ini, selain Tasya Farasya turut tampil juga para ahli seperti dr. Yulia Ariani Aswin, SpA(K) (Genomic Expert) dan dr. Riris Asti Respati Sp.DV (Dermatologist) guna membahas tentang pentingnya riset genomik dalam memahami kebutuhan kulit masyarakat Indonesia yang beragam (hypersegmented).

Selain itu, dalam ajang tersebut juga secara spesifik akan membeberkan bagaimana hasil penelitian dapat diaplikasikan untuk mengidentifikasi permasalahan kulit dan masa depan perawatan kulit. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Usung Konsep Skincare Infused, Shandy Purnamasari Hadirkan Inovasi Perawatan Kulit Terkini

Skin Genomic Research mengeksplorasi DNA, gen, dan variasi genetik yang terkait dengan karakteristik, fungsi, dan kondisi kulit. Sejak tahun 2021, ParagonCorp telah melakukan Skin Genomic Research yang berkolaborasi dengan genomic expert dan sejumlah dermatologists.

ParagonCorp menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang melakukan Skin Genomic Research pada masyarakat Indonesia dengan skala besar.

Bingung Pilih Skincare Pria? Simak Tips Ini Agar Tidak Salah Beli

Penelitian ini dilakukan pada 515 subjek (150 pria Indonesia dan 365 wanita Indonesia) yang terdiri dari 8 kelompok etnik terbesar di Indonesia untuk memahami variasi genetik kulit Indonesia. Ke-8 etnik ini antara lain Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Dengan memahami skin genomic code, ParagonCorp dapat menciptakan inovasi perawatan kulit yang personalized dan memahami permasalahan kulit yang lebih mendalam pada tingkat genetik.

Berdasarkan Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp, ditemukan bahwa permasalahan kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pembesaran pori (cheek sebaceous pores), garis lipatan leher (horizontal neck folds), dan garis senyum (nasolabial folds).

Selain itu, ParagonCorp juga mengidentifikasi permasalahan kulit seperti pigmentary spotscorner lips wrinkleneck sagging, under eye wrinkleeye bagforehead wrinkleinterocular wrinkle), dan nasolabial fold.

Dengan temuan ini, Skin Genomic Research dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme genetik penuaan kulit dan keragaman genetik di berbagai etnis.

Dengan menganalisis variasi genetik individu, para ahli di ParagonCorp menemukan pendekatan baru untuk menciptakan perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan kulit di Indonesia yang beragam (hypersegmented).

Para ahli percaya bahwa dengan menyesuaikan rutinitas perawatan kulit berdasarkan profil genetik seseorang dapat mengoptimalkan efektivitas dan memenuhi kebutuhan kulit yang spesifik.

“Apresiasi yang luar biasa untuk ParagonCorp yang tidak pernah berhenti menghadirkan produk kecantikan berdasarkan riset yang mendalam, salah satunya dengan menginisiasi Skin Genomic Research di Indonesia,” ungkap Tasya Farasya yang dikenal sebagai Beauty Influencer menuturkan testimoninya.

“Sebagai seorang beauty enthusiast yang sangat peduli dengan permasalahan kulit yang dialami oleh masyarakat Indonesia, saya bangga dan kagum bahwa ada perusahaan Indonesia yang dapat meneliti permasalahan kulit lebih dalam pada tingkat genetik,” tambahnya.

“Penelitian yang dilakukan oleh ParagonCorp ini membuat saya dan konsumen lainnya dapat mendeteksi permasalahan kulit lebih dini dan lebih bijak dalam memilih ingredients produk perawatan kulit. Harapannya, semoga setelah ini produk-produk ParagonCorp semakin personalized untuk menjawab kebutuhan konsumen yang beragam,” jelas Tasya.

Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp merupakan langkah signifikan dalam mengidentifikasi masa depan perawatan kulit yang lebih personalized.

Dari hasil penelitian ini, ParagonCorp telah mengetahui potensi permasalahan kulit di Indonesia, sehingga kedepannya dapat menghasilkan inovasi untuk mengembangkan produk dengan formula terbaik dan ingredients berkualitas tinggi, dengan hasil efektif dan cocok untuk kulit masyarakat di Indonesia.

Seluruh produk brand di bawah naungan ParagonCorp, salah satunya Wardah, telah melalui rangkaian penelitian yang hasilnya sesuai dengan Skin Genomic Research.

ETH Zurich - Swiss Federal Institute of Technology

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Mahasiswa Tiongkok, menurut media Jerman, terlibat dalam pekerjaan penelitian yang mungkin memiliki potensi penerapan di dunia militer.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024