UNESCO Tetapkan Jamu Indonesia Sebagai Warisan Budaya Dunia

Ilustrasi racikan jamu.
Sumber :
  • www.pixabay.com/couleur

JAKARTA – Dalam sebuah pencapaian monumental, UNESCO telah menetapkan jamu, minuman tradisional Indonesia, sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia pada 6 Desember lalu. Langkah ini menandai pengakuan internasional terhadap nilai historis dan kesehatan yang terkandung dalam jamu, yang telah lama menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia.

Minister Pushes for Global Recognition of Rendang as Cultural Treasure

Jamu, yang terkenal dengan manfaat kesehatannya, telah menjadi simbol dari "budaya sehat jamu", sebuah praktek holistik dalam menjaga kesehatan yang melibatkan aspek fisik, mental, dan spiritual. Scroll lebih lanjut ya.

Hal ini tidak hanya menunjukkan sisi preventif, tetapi juga promotif dalam menjaga kesehatan. Sejarah jamu yang panjang, terbentuk sepanjang 1.200 tahun, menjadikannya bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.

1000 Tahun Lebih Gunakan Sistem Subak, Jatiluwih Dinobatkan UN Tourism Sebagai Desa Terbaik Dunia 2024

"Awalnya kita diberi form yang berisi 42 pertanyaan. Namun, tiap-tiap pertanyaan itu ada batas kata. Jadi tantangannya adalah bagaimana kita menceritakan budaya sehat jamu ini yang memiliki sejarah 1.200 tahun hanya dalam 500 kata," ujar Jony Yuwono selaku Ketua Tim Riset GP Jamu dalam konferensi pers baru-baru ini.

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Perjalanan panjang untuk mendapatkan pengakuan ini diawali oleh upaya GP Jamu, di bawah arahan Dwi Ranny Pertiwi Zarman. Dengan Jony Yuwono sebagai ketua, tim riset khusus dibentuk untuk mempersiapkan nominasi kepada UNESCO. Melalui proses yang ketat, termasuk riset di empat provinsi dan penyiapan dokumen nominasi, tim berhasil menyajikan esensi dari budaya sehat jamu dalam sebuah format yang menarik.

Jony Yuwono juga berbagi tantangan dalam proses nominasi, termasuk memadatkan sejarah panjang jamu dalam batasan kata yang ketat dan melakukan survei di komunitas-komunitas yang mayoritas tidak bisa baca tulis dan hanya berbahasa Jawa.

Penetapan Jamu sebagai Warisan Budaya oleh UNESCO

Photo :
  • ist

Setelah pengajuan dokumen pada 14 Maret 2022, UNESCO akhirnya mengumumkan keputusannya dalam sidang komite ke-18 yang berlangsung di Kasane, Botswana, pada awal Desember 2023. Pengakuan ini bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi sebuah awal baru dalam melestarikan budaya sehat jamu. Jony menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor, mulai dari pemerintah, industri, masyarakat, perguruan tinggi, hingga peneliti, untuk memahami dan mengedukasi tentang pentingnya jamu dalam menjaga kesehatan dan sebagai bentuk budaya.

"Perlunya kerja sama mulai dari pemerintahan, industri, masyarakat, perguruan tinggi, peneliti, semuanya perlu ikut serta dan juga memahami serta mengedukasi bahwa jamu menjaga kesehatan dan sebagai suatu bentuk budaya promotif dan preventif," katanya.

Dengan pengakuan ini, Indonesia berharap dapat mempromosikan jamu tidak hanya sebagai minuman berkhasiat, tetapi juga sebagai bagian integral dari warisan budaya yang kaya dan beragam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya