Ketika Merdeka Finansial Bagi Perempuan Bukanlah Sekadar Impian
- Dok.Istimewa
VIVA – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) memperkuat komitmen mereka untuk mendukung pemberdayaan perempuan di Indonesia melalui perluasan program Literasi Keuangan bagi Perempuan.
Kerjasama ini dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sejak tahun 2000 hingga kini telah berhasil mencapai 17,6 juta perempuan di seluruh Indonesia, fokus pada peningkatan pengetahuan dasar manajemen keuangan dan edukasi tentang pentingnya perlindungan bagi diri dan keluarga.
Program ini sejalan dengan target pemerintah, khususnya terkait peningkatan literasi dan inklusi keuangan sesuai Peraturan OJK No. 76/POJK.07/2016. Dalam rangka melanjutkan program ini, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah menyelenggarakan Workshop Literasi Keuangan bagi Perempuan dengan tema "Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian".
Kolaborasi melibatkan Masyarakat Ekonomi Syariah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Otoritas Jasa Keuangan.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Mohammad Ismail Riyadi Kepala Group Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK, dan Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah periode 1442-1445 H, Dr. Hj. Siti Ma'rifah, SH., MH.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan bahwa perempuan merupakan kekuatan penting dalam pembangunan Indonesia di masa depan.
Dengan pemahaman dasar finansial, perempuan dapat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan yang tepat. Oleh karena itu, merdeka finansial bagi perempuan bukanlah sekadar impian, melainkan realitas yang dapat dicapai melalui edukasi, kesadaran, dan tindakan nyata.
“Saya percaya, perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya, memberikan nutrisi serta pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Dalam jangka panjang, berdayanya seorang perempuan akan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” kata I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Seperti yang disampaikan oleh I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Michellina Laksmi Triwardhany, Presiden Direktur Prudential Indonesia, juga menyoroti signifikansi peran perempuan sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami percaya bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki perempuan yang cerdas dan berdaya, termasuk dalam hal finansial,” ujarnya.
Dalam konteks Indonesia, ia menekankan bahwa 49,4% dari total 275,7 juta penduduk Indonesia adalah perempuan. Selain itu, 64,5% dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga merupakan perempuan. Oleh karena itu, tak dapat dipungkiri bahwa perempuan memiliki peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal inilah yang membuat literasi dan inklusi keuangan menjadi sangat penting untuk memberdayakan perempuan Indonesia. Dengan demikian, diharapkan perempuan dapat mencapai kemandirian finansial dan pada akhirnya, membawa kesejahteraan bagi keluarga mereka. lanjutnya, survei OJK tahun 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan perempuan mengalami peningkatan, yaitu dari 36,13% tahun 2019 menjadi 50,33% tahun 2023.
“Melalui program Literasi Keuangan bagi Perempuan, kami bangga dapat turut berkontribusi secara konkrit dan berkelanjutan, hingga mampu menjangkau hingga 17,6 juta perempuan di berbagai wilayah di Indonesia selama empat tahun terakhir agar mampu melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan bagi diri mereka dan keluarga serta tangguh menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi, termasuk dalam menghadapi resesi. Ini sejalan dengan komitmen kami sebagai mitra bagi setiap kehidupan dan pelindung bagi setiap masa depan,” tambah Michellina.
Selama tahun 2023, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah berhasil melaksanakan sejumlah kegiatan edukasi keuangan di empat kota, yakni Sumenep (Madura), Pati, Lombok Utara, dan Halmahera Barat. Kegiatan ini dilakukan secara langsung, virtual, dan gabungan melalui platform Zoom dan YouTube, dengan total partisipasi mencapai 4.528 peserta.
Program ini merupakan bagian dari komitmen untuk mencapai wilayah 3T (daerah tertinggal, terdepan, dan terluar) yang masih memerlukan perhatian lebih, terutama dalam hal literasi keuangan.
Program tersebut bekerja sama dengan sejumlah ahli perencana keuangan untuk membantu peserta melakukan evaluasi keuangan, memberikan konsep dasar perencanaan keuangan, menyajikan simulasi praktik yang efektif untuk diri sendiri dan keluarga di rumah, membahas persiapan masa pensiun, hingga menjelaskan pentingnya memiliki perlindungan jiwa yang menyeluruh bagi keluarga.
Tidak hanya menyasar kelompok perempuan, program ini juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran literasi keuangan di seluruh jenjang kehidupan, termasuk melalui program Cha-Ching untuk anak-anak dan program literasi keuangan remaja, serta melibatkan komunitas syariah. Keseluruhan program ini telah berhasil menjangkau lebih dari 70 juta masyarakat di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, Masyarakat Ekonomi Syariah, mitra lainnya, maupun masyarakat yang telah bersama-sama mendorong peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat di Indonesia, khususnya bagi perempuan. Menyambut 2024, kami optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin baik dengan perempuan yang semakin cerdas dan berdaya, dan dapat melindungi keluarganya di setiap kehidupan untuk masa depan” tutup Michellina.