Tren Kencan 2023
- Techcheater
JAKARTA – Tinder Year in Swipe kembali menghadirkan berbagai detail menarik seputar kencan di tahun 2023, termasuk tren, istilah, dan lagu favorit para lajang.
Secara keseluruhan, para lajang tahun ini tampaknya kurang terbebani dengan arah hubungan dan lebih tertarik pada penciptaan peluang dan pengalaman baru yang berkesan.
Tren umum tahun ini mencerminkan tema positivisme, optimisme, dan fokus pada pengembangan diri melalui koneksi dengan orang lain.
Emoji yang paling banyak digunakan di Tinder secara global tahun ini adalah tanda ‘On’, menggambarkan sikap ‘always on’ dari para lajang yang selalu siap. Pengaruh budaya pop dan musik tercermin dalam preferensi lagu dari pop star perempuan seperti Taylor Swift, Miley Cyrus, dan Rihanna.
Para lajang tahun ini cenderung menikmati peran sebagai pemeran utama atau 'main character energy', menolak tekanan untuk cepat menemukan pasangan hidup dan lebih memilih menikmati proses kencan sebagai suatu perjalanan, mencari pengalaman baru dan cerita yang berkesan.
Pemahaman yang lebih ramah terhadap ketidakpastian label dan status dalam hubungan menciptakan lebih banyak kesempatan eksplorasi diri melalui kencan.
Makna kencan mulai bergeser menjadi wujud pemenuhan diri, yang menciptakan tren kencan tahun ini: Tidak Terpaku pada Hasil atau Not Attached To an Outcome (N.A.T.O) dan Ambil Kendali Dalam Kencan atau Dating "For the Plot".
N.A.T.O merujuk pada para lajang yang tidak terlalu memikirkan tujuan hubungan dan lebih menikmati proses saling mengenal. Sementara itu, Ambil Kendali Dalam Kencan menandakan bahwa kencan dianggap sebagai perjalanan yang berharga, lebih menekankan pengalaman daripada tujuan akhir dalam suatu hubungan.
“Sangat menarik melihat data di Tinder yang menunjukkan, bahwa 69 persen Gen Z ingin mendobrak norma-norma kencan dan hubungan konvensional. Tahun ini khususnya menandai perubahan besar di mana perjalanan lebih penting daripada hasil. Generasi baru para lajang ini menunjukkan kepada kita, makna berkencan dengan berbagai kemungkinan, membebaskan diri mereka dari ekspektasi tradisional, serta memungkinkan mereka menulis cerita mereka sendiri yang bermanfaat.” kata Melissa Hobley, Chief Marketing Officer di Tinder.