Besar Tanpa Ajaran Agama, Wanita Ini Mantap Mualaf Usai Memandang Buruk Islam
- Freepik/rawpixel.com
VIVA Lifestyle – Namanya Alana Blockley wanita yang lahir dan besar di kota Glasgow Skotlandia ini bercerita bagaimana Islam telah mengubahnya hingga memutuskan jadi mualaf. Alana yang berasal dari keluarga komunitas pekan raya ini merasakan Islam dapat memberikannya kenyamanan dan kedamaian jiwa.
Cerita bermula dari Alana yang harus membantu usaha orangtuanya setiap musim panas kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya. Kala itu, sekolahnya yang mewajibkan untuk mengikuti kelas agama. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkapnya.
"Saya dibesarkan tanpa pendidikan agama sama sekali, keluarga saya juga bukan keluarga yang agamis. Namun saat sekolah semua murid diharuskan untuk mengikuti kelas agama. Saya sendiri lupa agama lain apa yang dipelajari, saya cuma ingat belajar tentang agama Kristen saja," kata dia dalam video yang diunggah di YouTube Barat Bersyahadat, dikutip Sabtu 9 Desember 2023.
Lebih lanjut, satu-satunya hal yang diingatnya saat itu adalah pergi ke gereja saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan menyanyikan lagu rohani di sana.
"Namun saya tidak menganggapnya sesuatu yang serius saya disuruh ke sekolah Minggu tapi saya tidak gubris. Lalu setiap tahun kami merayakan Natal dan Paskah itupun sekadar ikut-ikutan saja, sebab semua orang merayakannya, ada cokelat dan kado-kado Natal. Hari Raya tersebut bagi saya tak berhubungan dengan Tuhan jadi murni perayaan saja. Bisa dibilang, semua Hari Raya itu tak lebih daripada budaya saja,” kata dia.
Saat itu dirinya juga mengetahui tentang Islam. Kala itu, pandangannya tentang Islam terpengaruh oleh komunitas orang Pakistan. Di mana dia melihat Islam lewat bagaimana cara mereka berpakaian, makanannya, serta hal-hal yang lain.
"Saya juga melihat berita di dunia bahwa muslim itu jahat-jahat, muslim itu teroris, suka memukul istri, istri dilarang bekerja dan harus tetap di rumah, cukup jadi ibu rumah tangga saja. Itulah persepsi saya dulu soal Islam. Tapi karena saya tidak punya teman yang muslim, jadi saya tak khawatir dengan semua anggapan tadi. Kaum muslim sekadar bagian dari negara ini, itulah sebabnya saya tidak mempermasalahkannya," kata dia.
Namun saat Alana bertemu dengan kaum muslim dia pun mulai kritis sampai anggapannya berubah, dan dia juga mulai mengerti bahwa Islam itu ada di semua belahan dunia. Alana juga mulai membaca Alquran dan memahami bahwa Tuhan bukanlah pria berjanggut dan berjubah putih yang sedang duduk, serta Tuhan bukanlah manusia.
"Saya mulai menelaah definisi Tuhan beserta semua sifat-Nya," kata dia.
Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Dijelaskannya, waktu itu hanya teman muslimnya saja yang tahu bahwa dia muslim. Menjadi mualaf juga membuatnya merubah sejumlah kebiasaan lamanya yang kurang sehat.
"Butuh waktu setahun bagi saya untuk berhenti minum-minuman keras dan mulai makan-makanan halal," ungkapnya.
Menjadi mualaf juga sempat membuatnya gugup lantaran takut kedua orangtuanya tidak menerima. Dia bahkan sempat bingung untuk memutuskan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan atau tidak.
"Sebelum Ramadhan saya bingung ikut puasa atau tidak, sebab jika iya saya akan jadi kurus dan mual-mual dan karena keluarga saya dekat dengan saya mereka akan melihat saya tak makan pasti akan bertanya tentang itu. Suatu hari saya sepulang kerja saya ke rumah dan saya berkata kepada orangtua saya, untungnya orangtua saya menerima dengan baik," bebernya.
Ada banyak hal tak terduga diungkap Alana pasca dirinya menjadi muslim. Mulai dari berhijab hingga bisa berhenti merokok.
"Ada banyak penyesuaian yang harus saya lakukan untuk tidak mengerjakan lagi kebiasaan lama saya. Tak menduga setahun lalu saya akan berhijab tapi kenyataannya saat ini saya berhijab dan setahun lalu saya tidak menduga akan berhenti merokok, tapi nyatanya saya berhenti. Kita tidak pernah tau mungkin 5 tahun ke depan kita akan berhenti minum-minum," kata dia.
Tidak hanya itu, penyesuaian yang keluarga Alana lakukan setelah dirinya menjadi seorang muslim adalah menjadikan makan malam Natal dengan makanan halal. Dengan melakukan sejumlah penyesuaian seperti mengganti daging yang dimakan dengan yang halal dan pilihan jatuh pada daging kalkun.
"Keluarga mempersiapkan segalanya, ayah saya memastikan tidak ada makanan dan minuman beralkohol. Kami ingin sebuah makan malam yang halal dan menyerahkan dagingnya ke tukang jagal sehari sebelumnya," kata dia.