Inspiratif, Komitmen Sosial untuk Pendidikan Anak Jalanan, Donasi dan Kegiatan Belajar
- ist
JAKARTA – Di tengah hiruk pikuk perkotaan Jakarta, terdapat sebuah oasis pengetahuan yang menjadi harapan bagi banyak anak jalanan - Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA). Berdiri sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan bagi anak-anak yang hidup di pinggiran masyarakat, SAAJA bukan hanya sekolah, melainkan juga sebuah simbol perjuangan dan harapan.
SAAJA menyediakan pendidikan dasar dan kejuruan bagi anak-anak yang seringkali terlewatkan oleh sistem pendidikan formal. Namun, tantangan yang dihadapi SAAJA tidak kecil. Dari keterbatasan fasilitas, kurangnya sumber daya pendidik, hingga kebutuhan finansial untuk menjalankan operasional sehari-hari, daftar kebutuhannya panjang dan mendesak. Scroll lebih lanjut ya.
Pendidikan merupakan hak setiap anak, dan SAAJA berjuang keras untuk mewujudkan hal tersebut bagi anak-anak jalanan. Namun, untuk terus beroperasi dan memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, SAAJA membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak.
ELVICTO Men’s Care, brand Personal Care khusus pria baru-baru ini mengambil langkah nyata dalam mendukung pendidikan bagi kaum marjinal melalui kerjasama dengan SAAJA (Sekolah Alternatif Anak Jalanan). Dalam upaya mengatasi masalah pendidikan yang berkualitas bagi kelompok marginal ini, ELVICTO telah menyumbangkan uang tunai sebesar Rp5 juta serta alat tulis kepada SAAJA. Donasi ini diharapkan dapat membantu operasional sekolah dalam memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak jalanan.
Safira Manishinta, PR ELVICTO, menyatakan, "Dari kegiatan ini, kami berharap dapat membantu teman-teman anak jalanan khususnya murid SAAJA untuk mendapatkan hiburan dan pendidikan yang lebih baik.”
Mereka juga membawa murid-murid SAAJA berkunjung ke Jakarta Aquarium, memberikan mereka kesempatan belajar sambil bermain tentang kehidupan hewan air.
Kegiatan ini bukan hanya tentang donasi, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk tidak mendiskriminasi kaum marjinal. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi rutin, mendorong masyarakat Indonesia untuk berhenti melakukan diskriminasi terhadap anak-anak jalanan, sehingga mereka bisa meraih pendidikan dan masa depan yang lebih baik.