Sederet Fakta Lukisan Mona Lisa, Punya Senyum yang Berubah-ubah saat Dilihat

Lukisan Monalisa dari bakteri E. coli
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA Lifestyle – Mona Lisa, karya seniman Italia Leonardo da Vinci, tidak diragukan lagi menjadi salah satu lukisan paling ikonik dan penuh teka-teki yang ada di dunia. Penggemar seni, sejarawan, dan pengunjung yang tak terhitung jumlahnya telah terpikat oleh senyum misteriusnya dan daya tarik yang terpancar dari matanya. 

Lukisan wanita cantik ini sangat populer di seluruh dunia dan menjadi salah satu lukisan yang menarik banyak perhatian. Lukisan Mona Lisa dibuat oleh Leonardo da Vinci pada abad ke-16. Rupanya dibalik kepopuleran lukisan ini, terdapat fakta-fakta menarik mengenai Mona Lisa.

Berikut ini mari kita simak sederet fakta menarik tentang Mona Lisa yang mungkin orang ketahui. Mulai dari mengungkap rahasia, kontroversi, dan detail menarik seputar mahakarya satu ini.

Mona Lisa Bukan Nama Wanita di Lukisan

Beberapa orang menganggap wanita di dalam tersebut yaitu Lisa Gherardini. Seorang wanita dengan suami yang kaya yaitu, Francesco del Giocondo. Nama Mona Lisa (atau Monna Lisa, seperti yang disukai orang Italia) jika diterjemahkan menjadi "My Lady Lisa”. Rupanya, Leonardo da Vinci tidak pernah menyelesaikan lukisan itu. Ketika dia meninggal pada 1519, ia menyerahkan lukisan tersebut kepada asistennnya.

Alisnya menjadi perdebatan

Dikatakan Leonardo da Vinci melukis alis pada Mona Lisa secara detai. Pada saat lukisan mau dilakukan pemindaian digital pada 2007, alisnya sudah memudar oleh karena itu sempat menjadi perdebatan.

Senyuman yang Memikat

Salah satu aspek paling menawan dari Mona Lisa adalah senyumannya. Hal ini sering digambarkan sebagai sesuatu yang ambigu dan sulit dipahami, tampak berbeda dari berbagai sudut. Leonardo da Vinci dengan ahlinya menciptakan kesan kedalaman dan realisme dalam lukisannya, memungkinkan senyuman menyampaikan emosi yang berbeda tergantung pada sudut pandang orang yang melihatnya.

Ukuran Lukisan Mona Lisa

Mona Lisa mungkin tidak sebesar beberapa lukisan terkenal lainnya, namun dampaknya sangat besar. Berukuran sekitar 30 inci kali 21 inci, karya seni berskala kecil ini menampilkan perhatian da Vinci yang luar biasa terhadap detail dan kemampuannya menangkap esensi subjeknya dalam ruang terbatas.

Kesamaan dua lukisan Mona Lisa

Photo :
  • Mona Lisa Foundation

Pencurian Mona Lisa

Pada tahun 1911, Mona Lisa terkenal dicuri dari Museum Louvre di Paris. Pencurian tersebut menimbulkan kehebohan media, dan lukisan itu hilang selama lebih dari dua tahun. Pemulihannya pada tahun 1913 meningkatkan ketenaran lukisan itu dan menambah lapisan intrik dalam sejarahnya.

Keindahan Matanya

Salah satu aspek menawan dari Mona Lisa adalah ilusi bahwa matanya seolah mengikuti Anda kemanapun Anda pergi. Efek optik ini, yang dikenal sebagai “efek Mona Lisa” atau “pandangan mengikuti Anda”, menambah mistik lukisan dan menciptakan hubungan intim antara pemirsa dan subjek.

Memuaskan Banyak Orang

Meski berstatus sebagai mahakarya, Mona Lisa tidak pernah selesai memuaskan da Vinci. Dia mengerjakan lukisan itu selama beberapa tahun dan membawanya sampai kematiannya, terus menerus melakukan penyesuaian dan menyempurnakan detailnya. Sifat yang belum selesai ini menambah daya tarik lukisan tersebut dan menimbulkan pertanyaan mengenai niat sang seniman.

Pemandangan yang Ikonik

Latar belakang Mona Lisa menampilkan pemandangan yang tenang dengan jalan berkelok-kelok, pegunungan di kejauhan, dan sungai. Lanskap ini diyakini merupakan gabungan fiksi dan bukan penggambaran lokasi tertentu. Ini berfungsi sebagai latar belakang untuk meningkatkan fokus pada subjek dan kehadirannya yang penuh teka-teki.

Ilustrasi melukis.

Photo :
  • Pixabay.

Pembuatannya dengan Teknik Sfumato

Pembuatan lukisan Mona Lisa menggunakan teknik yang disebut sfumato dalam penciptaan Mona Lisa. Sfumato melibatkan perpaduan warna dan corak yang halus untuk menciptakan transisi lembut dan suasana kabur. Teknik ini menambah kesan misteri dan kedalaman lukisan.

Rahasia Tersembunyi

Selama bertahun-tahun, analisis dan teknologi ekstensif telah mengungkap rahasia tersembunyi di dalam Mona Lisa. Reflektografi inframerah dan pencitraan sinar-X telah mengungkap gambar-gambar mendasar dan perubahan yang dibuat oleh da Vinci selama pembuatan lukisan tersebut. Penemuan ini memberikan wawasan berharga mengenai proses seniman dan evolusi lukisannya.

Pengaruh terhadap Budaya Pop

Mona Lisa telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam budaya populer. Dari parodi dan rekreasi hingga penampilan dalam film dan iklan, senyuman misteriusnya telah menjadi simbol yang langsung dikenali di seluruh dunia. Pengaruh lukisan ini melampaui bidang seni, meresap ke berbagai aspek masyarakat modern.

Senyum Mona Lisa Suka Berubah saat Dilihat

Sering dikatakan, orang melihat senyum Mona Lisa berubah-ubah. Padahal, senyumannya tetap sama. Pada tahun 2000, ahli saraf dari Harvard, Dr. Margaret Livingstone, menerapkan metode ilmiah mengapa senyum Mona Lisa tampak berubah. Hal ini karena fokus orang tersebut dan respons dari otak. Oleh karena itu, beberapa orang mengatakan senyum Mona Lisa berubah.

Lukisan Yos Tak Dimasalahkan Ketika Dipasang, Tetapi Malah Dipersoalkan Belakangan

Kesimpulan

Mona Lisa terus memikat penonton dengan keindahan, intrik, dan daya tarik misteriusnya. Senyumannya yang misterius, identitasnya yang belum terselesaikan, dan detail tersembunyi berkontribusi pada daya tariknya yang abadi. Saat Anda menatap matanya, ingatlah bahwa Mona Lisa bukan sekadar lukisan; itu adalah karya seni yang telah melampaui waktu dan menjadi simbol kejeniusan artistik. Lain kali Anda bertemu Mona Lisa, biarkan dia membisikkan rahasianya dan membuat Anda terpesona.

Sosiolog UI Sebut Lukisan Yos Suprapto Tak Melanggar Etika dan Relevan dengan Isu Pangan
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus

Deddy Sitorus PDIP Yakin Presiden Prabowo Tak Lakukan Pembredelan: Beliau Seorang Pecinta Seni

Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus meyakini bahwa Presiden Prabowo tak akan melakukan pembredelan karya milik Yos Suprapto.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024