Sempat Ajak Rekan Muslimnya Murtad, Produser Hollywood Ini Malah Jadi Mualaf

Seorang Mualaf
Sumber :
  • Tangkapan layar

JAKARTA – Dia adalah seorang wanita seorang manager produksi TV dan film, video musik dan lainnya di Hollywood. Besar dan hidup sebagai seorang kristen, wanita tersebut berusaha untuk membuat orang lain untuk ikut dengan keyakinannya. 

Terpopuler: Ramalan Zodiak Leo, Apa Itu Microsleep?

"Aku penganut kristen taat, aku juga mengajar sekolah Minggu dan semua ini," kata dia mengutip tayangan YouTube Juri Kunci Mesjid.

Kemudian dia sempat bekerja sama dengan seorang rekannya untuk mengerjakan acara HBO menariknya rekan dia itu adalah seorang muslim. Scroll lebih lanjut ya.

Menyentuh! Kisah Mualaf Davina Karamoy, Pemeran Rani dalam Sinetron Ipar Adalah Maut

Memiliki rekan seorang muslim, wanita tersebut berusaha meyakinkan rekannya bahwa dia harus datang ke gereja dengannya. Sehingga rekannya itu bisa melihat kebenaran. Namun sayangnya saat itu ajakan wanita itu ditolak oleh rekannya yang seorang muslim.

Kisah Mualaf Sensei Sugimoto, Masuk Islam Karena Cerita Tentang Akhirat Dalam Al-Quran

"Aku berkata 'siapa yang peduli kau kan tidak menandatangani kontrak untuk hidup. Kau hanya datang ke gereja sekali saja hanya satu jam di hari Minggu dan itu tidak akan membunuhmu jika kau tidak menyukainya'. dan dia berkata 'mmm aku tidak akan melakukan itu'," ujar wanita itu.

Wanita tersebut kemudian heran mengapa rekannya itu menolak ajakannya ke gereja. Dia juga bertanya-tanya apa yang membuat rekannya itu begitu melekat pada agamanya sehingga dia tidak mau datang meski hanya satu jam saja. 

Membaca Alquran

Photo :
  • vstory

"Aku bilang 'oke sekarang dengarkan aku punya bibble dan aku bisa mengutip ayat-ayat bible untuk kamu sepanjang hari, tetapi itu tidak mempengaruhimu karena itu bukan kitab sucimu. Itu bukan ayat-ayatmu, bukan kita sucimu apa yang kau pedulikan?," ujar wanita itu. 

Dia kemudian meminta rekan kerjanya itu untuk memberikan kitab suci miliknya yaitu Al Quran. Dengan alasan agar dia bisa membaca kitab suci rekannya itu. Dia juga menyebut tujuannya membaca Al Quran agar bisa melawan dan membuktikan kepada rekannya bahwa agaam Islam adalah agama yang tidak masuk akal dan agar membuat rekannya tersadar dan mau menjadi seorang kristen. 

Namun ternyata senjata makan tuan, seperti itulah dia. Berawal ingin mengajak temannya itu masuk kristen. Wanita yang kini telah berhijab itu malah datang ke masjid sendirian. Saat itu dirinya berteu dengan seorang pria dan memintanya untuk menggunakan scarf jika ingin masuk ke dalam masjid untuk berkeliling.

Ilustrasi Al-quran.

Photo :
  • Pixabay.

Wanita itu kemudian menyetujuinya. Dia juga mulai menyadari dirinya terpesona akan kebenaran dari Al Quran dimana wanita itu yang seharusnya digunakannya untuk penelitian melawan rekannya. 

Sempat tercuci otaknya akan pemberitaan buruk mengenai umat muslim dari media barat. Wanita tersebut mulai membaca Al Quran. Dia kemudian merasakan banyak pertanyaan yang muncul tentang agama yang dianutnya dan menakjubkannya dia menemukan semua jawabannya di dalam Al Quran. 

Kemudian hal itu semakin menarik baginya, setelah beberapa lama dia merasa tidak terpisahkan dengan Al Quran. Dirinya mengaku terus membaca Al Quran dalam berbagai kesempatan untuk menyerap setiap kata-kata yang ada di dalamnya.

Seorang Mualaf

Photo :
  • Tangkapan layar

Wanita itu kemudian memutuskan untuk menjual semua barangnya untuk membeli tiket ke Maroko. Tidak memiliki uang, pekerjaan, keluarga di Maroko untuk bisa hijrah.  Pindah ke Maroko dan memutuskan untuk bersyahadat di Cassablanca usai menyelesaikan membaca Al Quran.

"Waktu dua minggu setelah tiba di Maroko, aku merasa semua sangat masuk akal, tapi untuk bersyahadat dan menjadi muslim aku tau ini keputusan yang serius. Jadi aku berkata 'baiklah aku tidak ingin memiliki kitab ini dimana aku 98 persen selsai dengannya dan kemudian menjadi muslim dan tiba-tiba terkahir seperti selesai. Oke biarkan aku menyelesaikannya dan kemudian aku bersyahadat'," ujarnya.

Dia kemudian bersyahadat pada 31 Desember 2010 lalu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya