Cegah Informasi Hoaks, Dokter Bedah Ini Optimalkan Konten Medsos untuk Edukasi Kesehatan
- ist
VIVA Lifestyle – Nama dr. Nicholas David Marcellis ,Sp.B.Fics atau dikenal dengan David Bedah belakangan ini kerap diperbincangkan warganet karena konten-kontennya yang menginspirasi. David Bedah adalah seorang dokter Spesialis Bedah Umum lulusan Universitas Hasanuddin tahun 2020.
Pria kelahiran 9 Juli 1984, yang dikenal juga sebagai seorang konten kreator dan influencer ini, sudah membuat konten sejak awal tahun 2023.
David Bedah mengaku bahwa menjadi dokter sekaligus pekerja kreatif tidaklah mudah. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Maklum, sebagai seorang dokter, ia harus menyebarkan konten yang mengandung edukasi bagi masyarakat. Konten yang dibuat juga merupakan konten ringan agar lebih mudah diterima seluruh lapisan masyarakat.
Semakin tingginya penggunaan media sosial saat ini serta tuntutan masyarakat yang kian besar untuk mengakses informasi tentunya menjadi perhatian serius.
David Bedah, yang sehari-hari bertugas sebagai spesialis bedah umum di salah satu rumah sakit swasta ternama di Kota Bogor, berharap bisa memaksimalkan peluang menyampaikan pesan edukatif sesuai kapasitas dan keahliannya.
Maraknya konten hoaks di dunia maya diakuinya menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Untuk itulah, ia ingin membantu memberikan informasi yang lebih akurat kepada seluruh masyarakat agar terhindar dari informasi menyesatkan.
“Di era yang maju saat ini, pekerjaan sebagai Dokter Bedah sekaligus pekerja kreatif seperti sekarang ini harus bisa memanfaatkan teknologi digital,” ungkap David Bedah.
“Pada era sekarang ini, banyak pasien yang aktif di media sosial untuk mencari referensi dan informasi. Yang dibutuhkan sekarang adalah kesehatan, pikiran yang tenang dan inspirasi agar mendapat ide-ide cemerlang,” terang dokter David Bedah.
Dokter Sonia Wibisono Ungkap Cara Menurunkan Berat Badan Sehat Tanpa Rasa Lapar Berlebihan
Menurut dr. Sonia, dokter memiliki pemahaman yang mendalam tentang medis karena telah belajar selama bertahun-tahun mengenai seluk-beluk kulit.
