Mantan Misionaris Pembenci Islam Jadi Mualaf Usai Nonton Sinetron Azab

Dulu Misionaris dan Benci Islam, Kini Jadi Mualaf Usai Nonton Sinetron Azab
Sumber :
  • YouTube Ngaji Cerdas

VIVA Lifestyle  – Seorang wanita bernama Dus Mauli Simbolon, asal Pulau Samosir, Danau Toba pindah agama muslim usai menonton sinetron azab. Hal ini diutarakan di kanal YouTube Ngaji Cerdas. Ia mengaku jika dulu ia sangat benci Islam. Dalam pandangan agamanya dulu, Islam itu jahat. 

Kisah Mualaf Diego Michiels, Pemain Naturalisasi yang Kritik Timnas Indonesia

“Dari dulu saya enggak ada teman orang muslim satu pun. Karena saya benci dengan orang Islam. Agama yang paling saya benci dulu Islam,” ujarnya, dikutip dari tayangan YouTube Ngaji Cerdas, Kamis, 30 November 2023.

Dulu Misionaris dan Benci Islam, Kini Jadi Mualaf Usai Nonton Sinetron Azab

Photo :
  • YouTube Ngaji Cerdas
AQUA & DMI Beri Kesempatan Ibadah Umrah bagi 20 Khadimatul Masjid dari 6 Provinsi di Indonesia

“Jadi setiap ada orang lewat, saya lihat pakai kerudung, ih lewat setan. Selalu saya berkata begitu. Kenapa? Saya enggak suka dengan orang muslim. Pokoknya Islam itu jahat dalam pikiran saya,” imbuhnya.

Ia mendapatkan hidayah usai menonton sinetron azab di salah satu TV swasta. Ia bercerita, sinetron itu berkisah tentang sebuah keluarga yang di dzolimi seseorang. Namun keluarga tersebut sabar dan saling menguatkan.

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

“Waktu itu saya dapat hidayahnya sepele ya dari nonton sinetron azab-azab. Di salah satu sinetron itu saya mengikuti ceritanya. Ada salah satu keluarga, keluarga itu sangat miskin sekali. Tetapi dihina, dicaci, di dzolimi, tetapi suami istri saling menguatkan,” pungkasnya.

“Ngaji, sholat, yakin sama Allah optimis bahwa kelak suatu saat derajat mereka akan diangkat Allah. Yang penting mereka tidak menyimpan sakit hati,” lanjutnya.

Dulu Misionaris dan Benci Islam, Kini Jadi Mualaf Usai Nonton Sinetron Azab

Photo :
  • YouTube Ngaji Cerdas

Ending cerita sinetron itu, keluarga yang di dzolimi itu derajatnya di angkat. Sementara yang men-dzolimi mendapatkan karma.

Dari kisah inilah ia tersadar, mengapa ia yang aktif di gereja tidak mendapatkan kenyamanan dan ketenangan. Ia pun heran.

“Terus saya langsung sadar dalam diri saya, saya termasuk dari kecil agama aktif di gereja, menangis di gereja, pokoknya saya sudah mendekatkan diri sama Tuhan. Tapi kenapa saya tidak mendapatkan ketenangan, kenyamanan, atau wah seperti itu. Pokoknya rasanya gimana, kok saya enggak mendapatkan seperti itu, mereka yang di dzolimi,” tandasnya.

Selama setahun ia berpikir kenapa ia tidak merasakan kenyamanan meskipun aktif di gereja. Satu tahun setelah menonton sinetron azab itu, ia kemudian memutuskan mualaf dan mengajak anaknya untuk pindah agama.

“Akhirnya saya memutuskan untuk masuk Islam walaupun pada waktu itu ujiannya sangat berat ya. Saya lari dari gereja, saya membawa anak saya satu. Pada waktu itu masih kelas 4 SD. Walaupun pada waktu itu anak saya berontak enggak mau masuk Islam, tapi saya berusaha untuk ngasih tahu ke dia bahwa Islam itu baik. Akhirnya saya syahadat tahun 2015 bulan 11,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya