Ramai Seruan Boikot Produk Israel, Buya Yahya: Jangan Ngeyel!
- Istiewa
JAKARTA – Seiring dengan serangan udara yang dilancarkan Israel ke Palestina. Ribuan orang di seluruh dunia turun ke jalan dan menggelar aksi bela Palestina.
Lembaga sosial dari penjuru dunia juga terus memberikan dukungan berupa bantuan kemanusiaan mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan anak-anak. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Tidak hanya itu saja, seiring dengan banyaknya korban tewas atas serangan keji Israel dan didominasi oleh anak-anak dan wanita. Ramai di media sosial untuk memboikot sejumlah produk Israel.
Misalnya saja, seruan untuk tidak membeli makanan di restoran cepat saji McDonalds hal ini menyusul dengan kabar McDonalds Israel yang memberikan support berupa 4.000 makanan gratis kepada Israel Defense Forces (IDF) atau tentara Israel setelah pecahnya perang Israel vs Hamas.
Buntut dari tindakan tersebut, gerai frencaise McDonlads di Indonesia juga sempat memberikan pernyataan resmi mereka di akun instagram resmi mereka.
Dalam keterangan resmi mereka PT Rekso Nasional Food adalah perusahaan swasta nasional, yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia dengan jumlah karyawan lebih dari 16.000 tenaga kerja lokal.
McDonald’s Indonesia merupakan entitas yang beroperasi secara independen dan tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald’s di negara lain, termasuk McDonald’s Israel.
Namun sayangnya pernyataan resmi mereka malah semakin membuat gerah publik. Terlebih pihak perusahaan yang memilih menggunakan kata Timur Tengah bukan Palestina.
Bukan hanya McDonalds di media sosial, berbagai gerai seperti KFC, Pizza Hut, Burger King, hingga Starbucks juga diserukan untuk diboikot di media sosial.
Selain itu di media sosial juga ramai list berbagai produk rumah tangga yang merupakan produk Israel.
Lantas bagaimana pendapat dari Buya Yahya soal ini? Buya Yahya mengungkap secara tegas bahwa umat muslim bisa menghindari produk-produk Israel.
“Anda harus berusaha untuk menghindar,” kata Buya Yahya mengutip tayangan YouTube Al Bahjah.
Sementara itu ketika masyarakat belum bisa menghindar maka jangan banyak beralasan mencari pembenaran hingga ngeyel.
“Kalau anda belum bisa menghindar dalam banyak hal, jangan berhujjah deh kalau anda pengen selamat. Betul yang katanya sifat ngeyel itu adalah sifat buruk, ini udah mulai ketularan,” ujarnya.
Sebab kata Buya Yahya jika tetap ngeyel menandakan seperti sifat kaum Yahudi.
“Gara-gara makan produk itu jadi ngeyel, sebab model Yahudi itukan ngeyel,” ungkapnya.
Buya Yahya menyebut kadang ada orang yang beralasan bahwa masih banyak produk-produk Yahudi yang dibutuhkan dalam kehidupan ini.
Menurut Buya Yahya, setidaknya sudah sebisa mungkin menghindari produk Yahudi. Kecuali jika memang produk Yahudi tersebut belum ada yang mampu membuatnya selain mereka, misalnya senjata atau teknologi tertentu.
Lain hal jika produk tersebut itu adalah makanan yang tentu tidak harus menggunakan produk Yahudi, ada banyak produk lain, bahkan ada yang merupakan produk kaum Muslim.
Oleh karenanya, jika bukan darurat jangan sampai menganggap bahwa produk buatan Yahudi itu satu-satunya yang terbaik.
“Misalnya, sama-sama susu kalau enggak ada Yahudi nya kok enggak enak, inikan orang ngeyel. Cobalah dari yang ringan, mulai dari air kemasan belilah produk tetangga itu, susu kambing lebih segar itu enggak ada tambahannya, menghindari produk-produk mereka,” ungkap Buya Yahya.