Peringati Sumpah Pemuda, Isu Perempuan Hingga Pendidikan Anak Dibahas

Peringatan Hari Sumpah Pemuda (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Lifestyle – Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Campaign bersama empat komunitas berdiskusi langsung dengan Pimpinan Komisi 1 DPD RI Dapil DKI Jakarta, Sylviana Murni. 

Prilly Latuconsina Dihujat usai Sebut Banyak Wanita Independen tapi Dikit Pria Mapan, Begini Kata Pakar

Mereka mendiskusikan cara memperkuat hubungan antara pemerintah dengan organisasi sosial dalam pelbagai isu seperti perubahan iklim, perempuan, pendidikan anak dan kebencanaan. Scroll untuk info selengkapnya.

“Upaya ini dilakukan demi menciptakan dampak baik yang lebih besar di tengah banyaknya permasalahan dari isu-isu tersebut,” kata Ahmad Fathul Aziz selaku Engagement Lead Campaign, dalam keterangannya, dikutip Sabtu 28 Oktober 2023.

Perempuan bisa mengembangkan teknologi? Mari Kita Pahami Bersama

Ahmad menjelaskan, empat komunitas tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang dipertemukan secara virtual pada 26 Oktober 2023. Menurut dia, selama ini mereka tak tinggal diam melihat permasalahan sosial terjadi dan mengambil aksi nyata.

Perempuan Bergerak Lindungi Ruang Digital

“Salah satu aksi mereka adalah dengan membuat kampanye dan mengajak masyarakat berdonasi tanpa uang di aplikasi Campaign #ForABetterWorld,” jelas Ahmad.

Ahmad menambahkan, kampanye dan donasi dilakukan mereka mendapat dukungan dari Chandler Institute of Governance, sebuah LSM asal Singapura yang fokus pada penguatan hubungan antara pemerintah dan organisasi sosial. 

“Aksi nyata ini merupakan bagian dari Government Relations Development Programme for Indonesian Social Leaders (GRDP - ISL),” ungkap Ahmad.

Ahmad yakin, melalui program tersebut, maka anak muda tak hanya terbantu untuk melancarkan kampanye, tapi juga mendapatkan penguatan dan peningkatan kapasitas bagi para peserta melalui daring dan luring hingga dapat bertemu dengan perwakilan dari Pemerintah.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Harus ada kerja sama yang kuat antara pemerintah dan komunitas atau organisasi sosial seperti yang kami lakukan bersama dalam kolaborasi kali ini,” harap dia.

“Campaign juga hadir untuk menawarkan solusi, yakni kampanye yang memaksimalkan teknologi lewat aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk menciptakan dunia yang lebih baik,” imbuhnya menutup.

Empat Komunitas yang berdiskusi langsung dengan Sylviana Murni antara lain, Garis Hitam Project, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), PetaBencana(dot)id, dan CarbonEthics.

Menurut Sylviana Murni, tidak adanya bantuan anggaran dapat disebabkan oleh keterbatasan dana pemerintah. 

“Namun untuk mencapai tujuan diharapkan, perlu adanya kesinambungan dengan pemerintah melalui berkolaborasi bersama Pemprov, seperti Dinas Sosial atau dinas yang bersangkutan,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya