Zaidul Akbar Katakan Lebih Baik Sakit daripada Sehat, Kenapa?

Zaidul Akbar
Sumber :
  • Tangkapan Layar: Instagram

VIVA Lifestyle – Seseorang yang didiagnosis dokter menderita penyakit serius tentu akan bereaksi panik. Bahkan dari mereka akan muncul pikiran-pikiran negatif tentang bayangan akan kematian yang akan dialaminya. Alhasil kepanikan tersebut terkadang membuat mereka enggan untuk menjalankan pengobatan.

Cerita Nadila Ernesta Berjuang Sembuh dari Psoriasis

Terkait dengan hal ini, herbalis sekaligus pendakwah kenamaan dr. Zaidul Akbar angkat bicara. Beliau mengungkap bahwa sering menemui momen-momen di mana orang panik setelah didiagnosis penyakit berat. Menghadapi masalah tersebut, Zaidul Akbar secara gamblang memberikan pengertian bahwa setiap orang tentu akan meninggal baik dengan atau tanpa penyakit tersebut. Yuk, scroll untuk info lengkapnya.

"Saya sering ketemu atau beberapa kali ketemu dengan orang-orang yang sudah sakitnya parah. Kalau udah kayak begitu dan dia udah panik luar biasa, apa yang saya bilang sama beliau? 'Bu tenang saja saya, pak tenang saja dengan atau tanpa penyakit ini bapak pasti mati'," kata dia mengutip potongan video yang diunggah di akun Instagram @jsrstore, Jumat 20 Oktober 2023. 

Zaidul Akbar Ungkap Kesalahan Membuat Madu, Minyak Zaitun dan Habbatusauda Jadi Tak Membuahkan Hasil

Diungkap beliau hal ini dilakukan agar menenangkan hati orang-orang tersebut.

Perut Buncit? Jangan Khawatir! 10 Minuman Menghilangkan Lemak: mudah buat dirumah

"Daripada bolak balik cemas, mati kan yang dia takutkan dengan atau tanpa penyakit ini tapi dengan kata-kata tersebut 'iya bener juga'," jelasnya.

Dokter Zaidul Akbar juga mengingatkan bahwa umat tidak perlu menakutkan apapun tentang penyakit yang dideritanya. Bahkan dia mengatakan, jika memang penyakit tersebut kondisinya parah dan tidak dapat disembuhkan lalu meninggal dunia, Nabi mengungkap orang tersebut dikategorikan mati syahid.

"Lalu apa yang ditakutin? Kalaulah sakit itu, tidak disembuhkan Allah, maka Nabi pun memberikan informasi orang-orang yang sakitnya menjadi pahala syahid buat mereka," jelasnya.

Misalnya, kata beliau orang yang sakit tenggelam, tertimpa bangunan, penyakit karena pencernaan, mati syahid. 

"Sehingga apa? Kalaulah dia tidak disembuhkan Allah, maka sakit itu menjadi penggugur dosanya. Sehingga dia bertemu dengan Sllah dalam keadaan yang baik, kan Masya Allah," katanya.

Zaidul menambahkan, kalau seandainya dia sembuh, maka harusnya dia bertekad, punya keinginan yang kuat. Agar setelah sembuh dia menjadi orang yang lebih taat. 

"Jadi kalau sehat tidak membuat seseorang itu makin taat, maka sakit mungkin jauh lebih baik buat dia itu konsepnya," tutup Zaidul Akbar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya