Kisah Mualaf Mantan Tentara AS, Awalnya Takut Islam Hingga Nangis Baca Alquran

Jerry D. Gray (kanan).
Sumber :
  • Youtube Refly Harun.

VIVA Lifestyle – Jerry D. Gray blak-blakan bahwa lika-liku bertemu Islam dan menjadi muslim bukan hal mudah yang dialami sejak kecil. Mantan prajurit angkatan udara Amerika Serikat itu memilih mualaf usai takjub dengan keindahan syariat Islam selama menetap di Arab Saudi. Seperti apa kisah mualaf bule ini?

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Bagi Jerry, tak mudah untuk mengenal Islam lantaran sang ibu merupakan sosok islamofobia. Lingkungan sekitarnya pun tak pernah mengenalkan Islam sehingga Jerry tak pernah mengenal agama lain selain keyakinannya saat itu. Beruntung, Jerry kini sudah mengenal dan menjalankan ajaran Islam secara kaffah sebagaimana diajarkan dalam kitab suci Alquran. Yuk, scroll untuk cerita lengkapnya.

Semua bermula dari ketertarikan terhadap Islam saat Jerry berada di Arab Saudi. Penulis buku 'Deadly Mist' dan 'Demokrasi Barbar ala AS` itu sempat ditugaskan di Arab Saudi sebagai prajurit. Saat tiba di sana, Jerry menemukan pengalaman yang membuatnya takjub yang dimulai dari suara Azan.

Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

“Ketika mengalun suara Azan, di pinggir jalan orang pada salat, karyawan toko dan mal semua salat dan barang dibiarkan begitu saja namun tidak ada yang hilang. Semua melaksanakan salat dengan khusuk,” ujar penulis buku 'Dosa-dosa Media Amerika' itu, dikutip dari Youtube Refly Harun, Selasa 17 Oktober 2023. 

Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Jerry bingung lantaran semua muslim dan muslimah meninggalkan dagangannya begitu saja dan fokus untuk beribadah. Jerry di masa kecilnya mengaku bahwa percaya Tuhan meski tak meyakini agama yang dipeluknya sehingga sikap para muslim dan muslimah di tanah Arab itu membuatnya merasa berbeda.

"Saya percaya adanya Tuhan dan mau masuk surganya Tuhan. Tapi dari agama ini saya mencium sesuatu yang salah karena saya harus meyakini Yesus sebagai anak Tuhan," bebernya.

Namun, di Tanah Arab itu lah Jerry melihat cahaya iman usai orang-orang melaksanakan salat. Padahal awalnya, sosok Jerry sangat takut terhadap Islam dan khawatir akan dibunuh bila pindah ke Arab Saudi.

"Saya selalu berdoa agar saya diberi petunjuk yang benar tentang Tuhan. Usai mengikuti wajib militer di angkatan udara, saya ditawari menjadi maintenance pesawat pribadi Raja Fadh di Jeddah, Arab Saudi. Saya sempat tolak karena saya takut dibunuh orang Islam," tuturnya.

Pengalaman lainnya mengenai Islam terasa saat Jerry pertama kali menyentuh kitab suci Alquran. Jerry mengaku bahwa saat itu tubuhnya bergetar hebat tanpa alasan. Membaca ayat-ayatnya pun membuat hatinya tersentuh hingga suara isak tangis muncul.

Ilustrasi Alquran.

Photo :
  • Freepik

"Akhirnya di hari ketiga saya putuskan masuk Islam. Saya ucapkan dua kalimat syahadat," tambahnya.

Setelah hatinya merasa mantap ia kemudian memilih menjadi mualaf di Arab Saudi. Keislamannya belum serta merta jadi mantap. Ia pertama kali hanya melaksanakan salat dua kali dalam seminggu dan merasakan ketenangan hati.

“Ketika tertimpa musibah saya bawa salat, ternyata saya dapatkan ketenangan dan musibah hilang. Setelah itu saya makin rajin salat,” ujar Jerry.

Mantan wartawan CNBC itu kini menetap di Indonesia dan menikahi seorang perempuan muslimah asal Tasikmalaya. Tak jarang, Jerry yang lihai menulis buku, seringkali dimintai pandangan-pandangannya tentang Islam, demokrasi, dan terorisme. 

“Islam itu agama Rahmatan lil ‘Alamin dan orang Islam bukanlah teroris,” ujar ayah satu anak itu.

Diakui Jerry, populasi Islam di Indonesia terasa menyenangkan baginya. Bukan saja karena jumlah populasi Islam yang tinggi, namun sesama muslim di Indonesia memiliki interaksi yang sangat baik yang membuat Jerry tetap istiqomah dengan keyakinannya sebagai muslim.

"Bagi saya Indonesia itu ibarat surga. Saya sudah melancong ke banyak negara dan di sini saya mendapatkan kedamaian bergaul dan berinteraksi sosial dengan komunitas Muslim terbesar di dunia," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya