Bilal Philips, Mantan Gitaris Andal Mualaf Hingga Islamkan 3 Ribu Tentara AS
- Youtube Cerita Untungs.
VIVA Lifestyle – Cendekiawan Islam, Bilal Philips mengungkapkan kisah luar biasa mengenai perjuangannya menjadi seorang muslim hingga membantu mualaf 3 ribu tentara Amerika Serikat. Perjalanan spiritualnya pun begitu berliku hingga menuai konflik batinnya. Seperti apa?
Guru Islam asal Jamaika itu tumbuh dalam lingkungan keluarga Nasrani dan Bilal kecil pun meyakini agama tersebut. Beranjak remaja, orangtua Bilal pindah ke Kanada yang membuat pergaulannya kian luas. Dengan luasnya bersosialisasi, Bilal berkesempatan bepergian ke negeri Jiran, Malaysia. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkapnya.
Di Malaysia itu lah, Bilal sempat mengenal Islam untuk pertama kalinya. Namun, ia belum tertarik dengan Islam dan hanya bersosialisasi dengan orang seusianya hingga berhasil jadi sosok gitaris andal.
"Ketika saya kuliah di Universitas Simon Frasier di Vancouver, Kanada, saya memainkan gitar dalam pertunjukan musik di klub-klub malam. Ketika saya tinggal di Malaysia, saya tampil di panggung-panggung dan dikenal sebagai Jimmy Hendrix-nya Sabah di Malaysia Timur,” tutur Bilal Philips, dalam kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip VIVA, Senin 16 Oktober 2023.
Meski mengalami hal menyenangkan dan taat aturan di Malaysia, Bilal yang kemudian kembali ke Kanada nyaris terjerumus pergaulan bebas. Bahkan, Bilal nyaris memakai obat-obatan terlarang lantaran teman sepergaulannya memakainya. Beruntung, Bilal lebih memilih fokus pada hal-hal positif seperti menambah ilmu biokimia dan seni.
Tak heran, Bilal menjadi sosok kritis saat duduk di bangku perguruan tinggi di era 1970-an. Tak hanya sosialisme, dia juga mendalami ideologi lain, seperti komunisme di China yang dibangun dengan tangan besi, Mao Tse Tung. Bahkan, Bilal menyempatkan diri mengunjungi negara tersebut. Meski menyukai ilmu baru di China, namun teman-teman sepergaulannya merupakan perokok berat yang membuatnya tak nyaman.
Lantaran kecewa, Bilal kembali ke Kanada dam berharap dapat mendapat ilmu lebih baik. Harapannya disambut baik oleh semesta. Kala itu, Bilal bertemu salah seorang teman perempuan di kelompok mahasiswa yang dikabarkan memeluk Islam hingga membuatnya mempelajari ajaran Islam.
Buku-buku studi tentang agama ini dibacanya hingga tuntas. Dari situ, dirinya mendapatkan inspirasi berkat mendaras sirah nabawiyah, sejarah khilafah, hadis-hadis, dan berbagai khazanah keilmuan Islam.
"Begitu saya menjadi seorang muslim, saya merasa tidak nyaman melakukan itu semua, dan saya memutuskan berhenti main musik secara pribadi maupun secara profesional,” lanjutnya.
Mualaf Usai Mimpi
Sebenarnya, Bilal tak lantas masuk Islam saat mempelajarinya. Dari sebuah mimpi lah, Bilal merasakan keajaiban Allah SWT. Di mimpi itu, Bilal mengendarai sepeda ke dalam sebuah gudang dengan segalanya gelap gulita. Bilal merinding hingga berusaha pergi dari sana, tetapi sejauh apa pun kaki melangkah, dirinya tak kunjung mampu keluar.
“Rasanya seperti sedang sakaratul maut,” kenang Bilal.
"Mimpi ini meninggalkan kesan luar biasa, bahwa tidak ada yang bisa membawa saya keluar dari situasi seperti itu kecuali Tuhan. Hanya Tuhan yang mampu membawa saya keluar dari keadaan putus asa dan membawa saya kembali pada harapan," tambahnya.
Islamkan 3 ribu tentara
Bilal yang memang suka menimba ilmu, berhasil meraih gelar MA. Bilal Philips lantas bekerja di departemen agama markas besar Angkatan Udara Arab Saudi di Riyadh di tengah "Perang Teluk". Tugasnya adalah mengajarkan agama Islam pada pasukan Amerika Serikat, khususnya yang Muslim, di barak-barak mereka di Bahrain dan provinsi bagian timur Arab Saudi.
“Karena gambaran tentang Islam begitu terdistorsi di AS, saya dan lima orang Amerika lainnya, setelah Perang Teluk, selama lima setengah bulan terlibat dalam proyek untuk menghilangkan keraguan terhadap agama Islam pada sekitar setengah juta pasukan AS yang ada di kawasan Teluk. Hasilnya, lebih dari tiga ribu tentara AS akhirnya masuk Islam,” kata Bilal Philips.